PR BOGOR - Sebanyak 6 orang yang diduga pengikut Habib Rizieq Shihab ditembak mati dalam insiden bentrokan bersama kepolisian, pada Senin, 7 Desember 2020.
Penembakan terhadap 6 orang yang diduga pengikut Habib Rizieq Shihab itu mendapat kecaman dari sejumlah pihak, tidak terkecuali organisasi besar di Indonesia, Muhammadiyah.
Pengurus Pusat Muhammadiyah mengutuk aksi penemebakan terhadap 6 orang yang diduga pengikut Habib Rizieq Shihab itu.
Baca Juga: Pagi Buta, Ribuan Anggota TNI-Polri Kawal Pengiriman Vaksin Covis-19 Sinovac ke Bandung
Baca Juga: Mensos Juliari Batu Bara Tersandung Korupsi, Terendus Fakta Baru oleh KPK dari Penggeledehan Terbaru
Baca Juga: Jelang Pilkada 2020, Perhatikan 8 Poin Ini Jika Ingin Tetap Aman Saat Mencoblos di TPS
Muhammadiyah menilai, insiden yang menimpa anggota FPI itu sebagai aksi kekerasan terhadap warga sipil.
Tidak hanya mengecam, Muhammadiyah dengan keras mengutuk aparat yang menembak mati 6 orang yang diduga pengikut Habib Rizieq Shihab itu.
"Pimpinan Pusat Muhammadiyah bukan saja menyesalkan, mengutuk terjadinya kekerasan tersebut. Apalagi jika itu dilakukan oleh aparat yang punya kuasa. Jika pun bila itu dilakukan oleh pihak-pihak lain," kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqqodas melalui virtual, Selasa 8 Desember 2020.