Ma'ruf Amin Bicara Soal Ajaran Ormas Islam yang Jauh dari MUI: Silahkan Keluar, MUI sudah Jelas

- 25 November 2020, 22:13 WIB
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin saat mengumumkan pembukaan program guru PPPK 2021.
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin saat mengumumkan pembukaan program guru PPPK 2021. /Sekretariat Negara/Setneg.go.id

PR BOGOR - Wakil Presiden (Warpres) Ma'ruf Amin menyampaikan, organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam yang tidak sesuai dengan prinsip Majelis Ulama Indonesia (MUI) silahkan keluar.

Ma'ruf Amin menyebut, orang yang tidak sesuai dengan MUI sebaiknya tidak perlu menaikin 'kendaraan' MUI.

Wapres Ma'ruf Amin malah menyarankan agar ormas tersebut bergabung dengan selera dan keinginannya sendiri.

Baca Juga: 9 Fakta tentang Nam Joo Hyuk, Pemeran Nam Do San di Drama 'Start-Up', Nomor 7 Bikin Kaget!

Baca Juga: Bikin Takjub! 5 Idol Korea Selatan Ini Sukses Perbaiki Keadaan Ekonomi Keluarga yang Terlilit Utang

Baca Juga: 8 Daerah di Jabar Bakal Gelar Pilkada, Harapan Wagub Uu Ruzhanul Ulum: Semoga Berlangsung Sehat

“Orang yang tidak sesuai dengan tujuan dan jalan yang harus dilalui, sebaiknya tidak naik kendaraan MUI, sebaiknya dia naik kendaraan lain saja yang lebih sesuai dengan selera dan keinginannya,” kata Ma’ruf Amin dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 MUI di Hotel Sultan Jakarta, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara News, Rabu, 25 November 2020.

Ma’ruf Amin menegaskan, MUI ibarat sebuah kereta api yang sudah memiliki rel untuk berjalan, ada stasiun yang jelas untuk berhenti, dan termasuk ada gerbongnya.

“Saya meng-kinayah-kan MUI itu seperti kereta api, ada rel untuk jalannya, ada pakemnya, ada tujuan yang jelas, ada stasiunnya, dan banyak gerbongnya yang mencerminkan beragam ormas dan kelembagaan Islam di dalamnya; dan juga banyak penumpangnya,” katanya.

Baca Juga: Aktivitas Guguran Merapi Meningkat, BPBD Imbau Masyarakat Teliti agar Tidak Terpengaruh Kabar Hoaks

Baca Juga: Jokowi Angkat Bicara Soal Menteri Edhy Prabowo yang Ditangkap KPK Dini Hari Ini: Saya Percaya KPK

Baca Juga: BSG GTK Non-PNS Kemenag Cair Akhir Bulan Ini, Direktur GTK Madrasah: Tidak Ada Potongan Apa pun

Makanya menurut Ma'ruf Amin, sebaiknya setiap penumpang yang ada di dalam rangkaian kereta api mengikuti arahan masinis menuju ke tujuan yang telah disepakati bersama.

“Begitu pula dalam ber-MUI, harus patuh dan tunduk pada prinsip dan garis organisasi. Kalau tidak cocok dengan hal itu, bisa menggunakan organisasi lain dan tidak menggunakan MUI,” kata Ma'ruf Amin.

Dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf Amin menyinggung mengenai kiprah MUI.

Baca Juga: Hubungan Papua dan Sunda, Ridwan Kamil: di mana pun Berada, Kita harus Bisa Beradaptasi seperti Air

Baca Juga: Sama-Sama di Bandara Soekarno Hatta, Begini Penjelasan Lengkap Ngabalin Soal Edhy Prabowo Ditangkap

Baca Juga: Covid-19 di Bogor Capai 40an per Hari, Bima Arya ke Dinkes: Cari Gedung Kosong, Jadikan Rumah Sakit

Ma'ruf Amin mengatakan banyak program dan kegiatan yang telah dilakukan MUI dalam kurun lima tahun terakhir.

Sejumlah kegiatan MUI kata Ma'ruf Amin berjalan melalui komisi, lembaga atau badan, maupun Dewan Pimpinan.

“Berbagai program dan kegiatan tersebut merupakan penjabaran dari keputusan Munas ke-9 MUI tahun 2015. Semua kegiatan tersebut telah dilaporkan secara periodik oleh Dewan Pimpinan di forum Rapat Kerja Nasional yang dilaksanakan setiap tahun,” ujar Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Menteri Edhy Prabowo, Mantan Tukang Pijat Prabowo Subianto yang Ditangkap KPK, Diringkus di Bandara

Baca Juga: Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto Dinyatakan Positif Terpapar Covid-19

Baca Juga: Edhy Prabowo dan 17 Orang Lainnya Ditangkap KPK, Mahfud MD: Saya akan Back Up

Turut hadir dalam Munas ke-10 MUI antara lain Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sementara Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya melalui video.

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x