Network
PR BOGOR - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo baru saja ditangkap oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pada Rabu, 25 November 2020 dini hari tadi.
Hal ini dibenarkan oleh wakil ketua KPK, Nawawi Pomolango yang juga menambahkan yang bersangkutan sudah berada di gedung KPK.
"Benar, kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi," terang Nawawi.
Baca Juga: Liverpool vs Atalanta di Liga Champions: Jurgen Klopp Bicara Peluang Comeback Mohamed Salah
Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!
Baca Juga: Peringatan Hari Guru Nasional 2020, Inilah 13 Quotes Menginspirasi untuk Ingat Perjuangan Guru
Selain Nawawi, hal ini juga turut dibenarkan oleh wakil ketua KPK lainnya yaitu Nurul Ghufron.
Dikutip dari Antara, penangkapan menteri Edhy Prabowo turut dikomentari oleh pengamat sektor kelautan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim.
Abdul Halim menilai jika kebijakan eskpor benih lobster ada sangkut pautnya dengan penangkapa Edhy Prabowo oleh KPK.
Baca Juga: Berikut 30 Kumpulan Ucapan Hari Guru Nasional 2020, Cocok untuk Status Instagram, Facebook hingga WA
Baca Juga: Ramalan SHIO Hari Ini Rabu, 25 November 2020, SHIO Sapi Ada Kejutan, Anjing Diwarnai Romansa
Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Lembu, Harimau dan Kelinci 25 November 2020: Hari Keberuntungan untuk Lembu
Ia melihat jika kebijakan ekspor benih lobster ini perlu dikaji ulang akibat penangkapan Edhy Prabowo.
"Indikasinya mengarah kuat ke kasus ekspir benih lobster," ujar Abdul Halim.
Selanjutnya Abdul Halim mengatakan jika kasus penangkapan Menteri Edhy Prabowo dan beberapa orang KKP ini adalah tragedi yang sangat disayangkan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Libra, dan Aries Hari Ini 25 November 2020: Kesehatan, Karier dan Percintaan
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Sagitarius, dan Leo Hari Ini 25 November 2020: Keuangan hingga Percintaan
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio, Virgo, dan Gemini Hari Ini 25 November 2020: Kesehatan, Karier, dan Asmara
Ia melanjutkan jika pihak yang bersalah nantinya patut untuk dihukum dengan aturan yang berlaku.
"Pihak yang bersalah dihukum seusai aturan yang berlaku, dan bisa menjadi hikmah untuk perbaikan tata kelola lobster dan perikanan secara umum di Indonesia yang harus diorientasikan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, khusunya pembudidaya lobster dalam negeri," sambung Abdul Halim. ***
