UPDATE Gunung Merapi: BPPTKG Catat Gempa Guguran Gunung Merapi Sebanyak 33 Kali, Ada Juga Asap Putih

- 24 November 2020, 21:06 WIB
Guguran Lava Gunung Merapi Membuat Cemas Warga Sekitar
Guguran Lava Gunung Merapi Membuat Cemas Warga Sekitar /ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww/

PR BOGOR - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat perkembangan aktivitas Gunung Merapi pada Senin, 23 November 2020 hingga pukul 24.00 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Raditya Jati menyampaikan, dalam pengamatan BPPTKG telah terdengar suara guguran sebanyak sembilan kali (lemah-keras) dari Pos Babadan dan Pos Kaliurang dengan suhu udara adalah 14-27,5 derajat celcius.

Secara visual terlihat asap berwarna putih dengan intensitas tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.

Baca Juga: Kemenag Bakal Susun Naskah Khutbah Jumat Biar Lebih 'Up to Date': Bisa Jadi Alternatif Ulama

Baca Juga: Syarifah Najwa Shihab dan Suami Terancam Dipanggil Paksa, Polisi: Rugi Sendiri Tak Hadiri Panggilan

Baca Juga: Duh Gisel Berpotensi Dipanggil Lagi Soal Video Porno Mirip Dirinya, Polisi: Lagi Dianef Penyidik

Menurut hasil rekaman seismograf, gempa guguran terjadi sebanyak 33 kali, gempa hembusan 83, 399 gempa hybrid/fase banyak, 37 gempa vulkanik dangkal dan 3 kali gempa tektonik jauh.

Kemudian untuk laju rata-rata deformasi yang diukur berdasarkan Electronic Distance Measurement (EDM) Babadan adalah sebesar 11 sentimeter per hari.

Dalam hal ini, pengamatan terus dilakukan mengingat status Gunung Merapi telah dinaikkan menjadi Level III atau Siaga sejak Kamis, 5 November 2020.

Baca Juga: 5 Kumpulan Puisi Bisa Jadi Refrensi di Hari Guru Nasional 2020: Darimu Aku Kenal Indahnya Nilai 100

Baca Juga: Beberkan Pelanggaran Prokes Sebanyak 2,2 Persen di Pikada 2020, Mahfud MD Minta Atur Jam Pemilih

Baca Juga: 15 Ucapan Inspiratif Selamat Hari Guru Nasional 2020, Bisa Buat Caption di Media Sosialmu

Dikatakan Raditya Jati berdasarkan hasil dari pengamatan tersebut, maka BPPTKG memberikan rekomendasi bahwa kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III agar dihentikan.

Diimbau bagi para pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Adapun prakiraan daerah bahaya yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi adalah Dusun Kalitengah Lor di Desa Glagaharjo, Dusun Kaliadem di Desa Kepuharjo dan Dusun Palemsari di Desa Umbulharjo yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Baca Juga: Kenang Jasanya, Berikut 20 Ucapan Hari Guru Nasional 2020, Cocok untuk Status Instagram hingga WA

Baca Juga: LINK Film 'Oemar Bakri di Tengah Pandemi': Ceritakan Perjuangan Guru Jelang Hari Guru Nasional 2020

Baca Juga: Teks Pidato Mendikbud Nadiem Makarim Peringati Hari Guru Nasional 25 November 2020 Besok

Kemudian Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar di Desa Ngargomulyo, Dusun Trayem, Pugeran, Trono di Desa Krinjing, Babadan 1, Babadan 2 di Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berikutnya Dusun Stabelan, Takeran, Belang di Desa Tlogolele, Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur di Desa Klakah dan Dusun Jarak, Sepi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Selanjutnya Dusun Pajekan, Canguk, Sumur di Desa Tegal Mulyo, Dusun Petung, Kembangan, Deles di Desa Sidorejo dan Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x