Jawab Penyataan Kontroversial Soal Seks Bebas dengan Kondom oleh DPD, Muhadjir EFFendy: Itu Buruk

4 November 2020, 22:42 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan peran mahasiswa di era pandemi Covid-19 sangat besar. /

PR BOGOR - Menteri Koordinatir Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menangapi pernyataan sikap senator atau anggota DPD yang menyebut seks bebas diperbolehkan sepanjang bisa melindungi diri dengan alat kontrasepsi atau kondom.

Diketahui pernyataan anggota DPD tersebut hingga kini menuai sorotan dari publik.

Berdasarkan pandangan Muhadjir Effendi, perilaku seks bebas merupakan perilaku menyimpang. Apalagi perilaku ini merenggut kalangan muda maka harus diselamatkan.

Baca Juga: Kemarin Ada Tengkorak di Irigasi Hari Ini Mayat Ditemukan di Sumur, Polisi: Pelaku Sudah Diringkus

"Khususnya di kalangan generasi milenial yakni para remaja dan pemuda. Remaja Indonesia harus terselamatkan dari dampak buruk globalisasi tersebut," ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, sebagaimana melansir RRI pada Rabu, 4 November 2020.

"Perilaku tersebut merupakan budaya barat yang bertentangan dengan nilai dan norma ketimuran yang dianut bangsa Indonesia," tambahnya.

Dikatakannya, penelitian menunjukkan perilaku seks bebas oleh remaja Indonesia sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga: Kabar Baik, Kapasitas Bioskop CGV Bertambah Jadi 50 Persen, Disetujui Pemprov DKI Jakarta

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 yang dilakukan per lima tahun mengungkapkan sekira dua persen remaja wanita usia 15-24 tahun.

Sementara delapan persen remaja pria usia yang sama mengaku melakukan hubungan seksual sebelum menikah.

Bahkan 11 persen di antaranya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan akibat hubungan di luar nikah.

Baca Juga: Joe Biden Sementara Sudah Kumpulkan 237 Electoral College di Pemilu AS 2020, Israel Ketar-Ketir

Menurutnya, perlikau seks bebas ini akan merusak mental, psikis, serta reproduksi para remaja.

Dalam mengatasi masalah ini, kata dia perlu ditangani secara menyeluruh.

"Persoalan seks bebas harus ditangani secara menyeluruh mulai dari keluarga, sekolah, pemerintah, serta oleh remaja itu sendiri. Ini merupakan tugas kita bersama," kata dia.

Baca Juga: Tarif Tol JORR I Naik Menjadi Rp 16.000, Berikut Rinciannya Sesuai dengan Keputusan PUPR

Menangani secara utuh, Muhadjir Effendi menyebut, para remaja ini perlu diberikan refleksi dari berbagai ajaran agama, penanaman norma susila.

Selain itu, perlu juga direfleksikan oleh orang tua, lingkungan terdekat hingga sekolah yang sangat berpenting dalam membentuk kepribadian remaja yang bermoral.

"Generasi muda sejak dini harus ditopang oleh prinsip-prinsip keimanan dan ajaran agama, dan ajaran nilai dan norma susila yang kuat," pungkasnya.

Baca Juga: Ungkap Kelanjutan Kasus Temuan Jasad Wanita di Sumur, Polisi : Saksi Sudah 4 yang Diperiksa

Diketahui, DPD Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK) dilaporkan ke polisi atas dua kasus. Dua kasus itu penodaan dan pernyataan seks bebas diperbolehkan asalkan menggunakan kondom atau alat kontrosepsi.

I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK) dilaporkan dilaporkan Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta ke Polda Bali.

DPD RI itu juga dinilai melontarkan ucapan bernada melecehkan simbol agama Hindu.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler