Bantah Berselisih dengan Risma Soal Pilkada, Hasto Kristiyanto: Semua Taat Pada Putusan Megawati

31 Agustus 2020, 11:56 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) berjalan meninggalkan ruangan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/2/2020). Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai saksi tersangka mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, terkait kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR Fraksi PDIP. ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama. /

PR BOGOR - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membantah terkait informasi yang menyebut dia berselisih dengan Tri Rismaharini terkait Pilkada Surabaya 2020.

Dilansir Antara, Hasto Kristiyanto tidak tahu menahu informasi tersebut meski berkembang di media, ujarnya disela kegiatan konsolidasi Organisasi Internal Partai di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, di Surabaya, Minggu 30 Agustus 2020, kemarin.

"Saya tidak tahu informasinya dari mana karena tak ada yang wawancara. Tapi isu itu berkembang di media," ujar dia.

Baca Juga: Tidur Bareng Jadi Obat Rindu Wooga Squad V BTS, Park Seo Joon, dan Park Hyung Sik Usai Lama Berpisah

Hasto Kristiyanto juga menegaskan PDI Perjuangan tidak ada tarik-menarik antarinternal, terutama terkait belum diumumkannya pasangan calon wali kota Surabaya.

Semua kader dan pimpinan daerah taat kepada keputusan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Tidak ada 'tarik tambang' politik di internal Partai. Yang ada adalah menarik rakyat agar bebas dari belenggu kemiskinan, ketidakadilan, dan kebodohan. Semua taat sepenuhnya kepada keputusan ketua umum Megawati Soekarnoputri," ucapnya.

Baca Juga: Dinikahi William, Kate Middleton Pinjam Koleksi Perhiasan Ratu Elizabeth Senilai Lebih Rp388 Miliar

Politisi senior itu mengakui khusus Pilkada Surabaya, memang menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dari ketua umum.

Terlebih Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, akan mengakhiri masa jabatan dua periode.

Pengganti Risma sekaligus figur calon kepala daerah dari PDI Perjuangan harus memenuhi kriteria ideologis, Pancasilais, serta memiliki kemampuan teknokratis guna menyelesaikan masalah rakyat.

Baca Juga: Hari Ini Terakhir Pendaftaran Bantuan Kuota Gratis Kementerian Pendidikan, Subsidi Senilai 35-50 GB

"Atas dasar hal tersebut, PDI Perjuangan tidak ingin Surabaya jatuh ke tangan salah dan jatuh kepada mereka yang hanya mengandalkan modal besar, bahkan di belakangnya berdiri mereka yang ingin mengubah tata kota hanya karena berburu kepentingan kapital," kata Hasto.

Pada kesempatan sama, Risma yang juga ketua DPP PDI Perjuangan menegaskan, bila inigin menang di Surabaya maka dibutuhkan modal sosial, yang jauh lebih penting ketimbang uang.

"Dan ciri kepemimpinan PDI Perjuangan adalah selalu menyatu dengan rakyat di Surabaya," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Masih Lanjut Cairkan Subsidi Gaji, Pekerja yang Belum Dapat Masih Ada Kesempatan

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan rekomendasi untuk pasangan calon wali kota dari partainya akan diumumkan dalam waktu dekat ini.

Selain Pilkada Surabaya, dari 19 Pilkada serentak di Jawa Timur masih ada empat kabupaten belum diumumkan DPP PDI Perjuangan, yakni Sidoarjo, Jember, Situbondo, dan Pacitan.

"Yang pasti sebelum 4 September 2020 atau masa pendaftaran calon. Semuanya selesai dan diumumkan bersamaan daerah lain yang belum," tuturnya.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler