Polemik Program Organisasi Penggerak, Nadiem Makarim Deketin PBNU Mohon Doa Restu Hadapi Tugas Berat

12 Agustus 2020, 19:13 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww. /

PR BOGOR - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim berkunjung ke Gedung PBNU menemui Rais Aam PBNU, K.H. Miftahul Akhyar, Rabu 12 Agustus 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Nadiem Makarim tiba di Gedung PBNU pada pukul 13.00 WIB, langsung melakukan pertemuan dengan Rais Aam.

Maksud kedatangannya, Nadiem juga apresresiasi atas dukungan dari PBNU dalam Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas kementeriannya.

Baca Juga: Sebut IDI Kacung WHO, Jerinx SID Ditahan Polda Bali Usai Ditetapkan Tersangka Kasus Ujaran Kebencian

“Saya bersilahturahmi dengan beliau untuk mohon doa restu dalam menghadapi tugas-tugas berat," kata Nadiem Makarim.

"Saya sangat berterima kasih atas dukungan serta doa restu Rais Aam, semoga Program Organisasi Penggerak (POP) dapat berjakan dengan baik dan terus berkembang lebih baik lagi," ujarnya.

Nadiem mengungkapkan, pelaksanaan POP akan dimulai pada Januari 2021 agar lebih leluasa guna memperoleh hasil yang maksimal.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru Bank BRI 2020, Ada Kesempatan Bagi Lulusan Peternakan dan Kehutanan

Bersama Rais Aam yang didampingi Katib Aam, Sekjen dan Ketua LP Ma’arif NU PBNU, Nadiem Makarim menyempatkan diri, menjelaskan garis besar reformasi pendidikan yang sedang diolah kementeriannya, seperti gagasan tentang pendidikan merdeka belajar dan sejumlah jabarannya.

Dialog memunculkan banyak keselarasan pandangan antara PBNU dan Kemendikbud, bahkan muncul pula gagasan tentang kegiatan-kegiatan kongkret yang dapat dilaksanakan bersama kedua pihak

Pada kesempatan itu, Rais Aam menegaskan arahannya, Nahdatul Ulama harus terus bekerja sama erat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga: Mina AOA Selamat dari Percobaan Bunuh Diri, Kini Minta Maaf Lantaran Membuat Penggemarnya Kaget

“Ini wajib, karena menyangkut masa depan anak-anak kita dan masa depan bangsa, maka NU wajib terus melibatkan diri dan menyertai program-program Kemendikbud, lebih-lebih lagi dalam upaya-upaya perbaikan dan pembaharuan, termasuk Program Organisasi Penggerak (POP)”, kata Miftahul Akhyar.

Dengan kerja sama erat itu, NU dapat ikut mengevaluasi dan mengkritisi kebijakan-kebijakan Kemendikbud secara efektif, demi kemaslahatan bersama.

Selanjutnya Rais Aam PBNU menegaskan pentingnya sikap obyektif dan terbuka.

Baca Juga: Langgar Aturan PSBB dan Ditemukan Pegawai Positif Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Tutup 56 Perusahaan

“Apa pun yang baik harus kita terima dan kita adopsi. Karena hikmah, yaitu ilmu dan gagasan-gagasan yang baik dan mulia, diibaratkan laksana barang yang tercecer bagi orang beriman. Dimana pun kita menemukannya, kita harus mengambilnya”, tutur Rais Aam.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler