Hari Ini Terjadi Fenomena 'Istiwa A'dham', Apa Itu? Bagi Umat Muslim Saatnya Cek Arah Kiblat

15 Juli 2020, 05:25 WIB
Ka'bah di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi, menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia dalam menjalankan ibadah salat. /- Foto: Pixabay/Konevi

 


PR BOGOR - Per hari ini, Rabu 15 Juli 2020, umat Islam di seluruh dunia tidak terkecuali di Tanah Air bisa kembali mengecek arah kiblat untuk memaksimalkan ibadah kita kepada Tuhan yang Maha  Esa.

Pasalnya, Kementerian Agama menyatakan, per hari ini, matahari akan berada di atas Ka’bah, Makkah, Arab Saudi, pada Rabu, 15 Juli 2020 serta Kamis, 16 Juli 2020.

Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah.

Baca Juga: Istana Atur Protokol Pengibaran Bendera Merah Putih di Hari Kemerdekaan, Cukup 8 Petugas Paskibraka

Diberitakan di Ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com, informasi ini disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020.

Dia menjelaskan, matahari nanti akan ada di atas Ka’bah pada pukul 16.27 WIB di masing-masing hari. Secara tanggal dan waktu, fenomena alam serupa sama dengan peristiwa pada tahun 2018 silam.

Menurutnya, peristiwa semacam itu dikenal sebagai "Istiwa A'dham" atau "Rashdul Qiblah" yaitu waktu matahari di atas Ka'bah dengan bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk ke arah kiblat.

Baca Juga: Tim Pemburu Koruptor Dinilai Tak Ada Untung di Masa Covid-19, Mahfud MD Bergegas Pelajari Kekurangan

"Peristiwa yang sama terjadi juga pada 27 dan 28 Mei 2020 yang lalu,” terangnya seperti ditulis Antara.

Artikel ini telah tayang di Ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Besok! Rabu, 15 Juli 2020 Akan Terjadi Peristiwa 'Istiwa A'dham', Saatnya Kembali Cek Arah Kiblat'.

Momentum tersebut, lanjut Agus, dapat digunakan umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat.

Info koreksi arah kiblat.*

Caranya dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat "Rashdul Qiblah.

Agus mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat.

Baca Juga: Menpan RB Tjahjo Kumolo Beberkan Jam Kerja ASN Jabodetabek, Kini Terbagi dalam 2 Sif Simak Jadwalnya

Salah satunya, memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus, seperti menggunakan bantuan lot/bandul.

"Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom," tandasnya.***(Tim Ringtimes Banyuwangi/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler