Pakar Politik Boni Hargens Ungkap 4 Kriteria Calon Panglima TNI, Sejalan dengan Arahan Jokowi

19 Juni 2020, 11:29 WIB
Presiden Joko Widodo dan didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis saat berolahraga di area sekitar Istana Kepresidenan Bogor dan Kebun Raya Bogor pada Minggu 7 Juni 2020. / ANTARA/Biro Pers Setpres/Laily Rachev/

 

PR BOGOR - Tidak hanya Kapolri Jenderal Idham Azis yang segera berganti, melainkan juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun dalam beberapa waktu ke depan.

Pengamat politik dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyoroti pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto.

Diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com, Boni Hargens menyebutkan, empat kriteria calon panglima TNI baru yang akhir tahun ini menghadapi dinamika politik Pilkada Tanah Air.

Baca Juga: Klaster Toko Mitra 10 Bogor Bertambah 1 Positif Covid-19, Dipastikan Bukan Karyawan

Pertama, sosok yang sejalan dengan cita-cita politik Presiden Joko Widodo. Untuk kriteria ini, Boni Hargens mengatakan, keloyalan TNI pada Pancasila dan UUD 1945 tidak perlu diragukan lagi.

Pasalnya, TNI sudah paling loyal dalam urusan ideologi negara dan konstitusi.

"Periode Pemerintahan Pak Jokowi adalah momentum untuk pembaharuan di segala dimensi, maka perlu dukungan institusi militer untuk menjamin keamanan dalam segala aspek," katanya.

Baca Juga: Jadi Garda Terdepan Salurkan Bansos, Tagana Berusaha Tingkatkan Antibodi Cegah Penularan Covid-19

Kriteria kedua disebutkan Boni Hargens, calon panglima TNI yang baru harus bisa diterima di internal militer serta bisa membagun solidaritas antarangkatan di dalam tubuh TNI itu sendiri.

Artikel ini telah tayang di Pikiranrakyat-bekasi.com dengan judul 'Sejalan dengan Cita-cita Jokowi, Boni Hargens Ungkap Empat Kriteria Calon Panglima TNI Baru'.

"Ketiga calon panglima TNI yang baru mesti memiliki pemahaman yang komprehensif dan kemampuan bertindak yang cepat saat memerangi bentuk-bentuk ancaman yang mengganggu keutuhan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945," ucap Boni Hargens.

Adapun alasan mengenai kriteria ketiga, kata Boni Hargens, pasalnya di zaman sekarang perang sudah beralih dari medan tempur fisik ke ruang yang tak terlihat. Polanya asimetris dan selalu acak. Musuh tak terlihat, tetapi tetap terasa dan mereka selalu ada.

Baca Juga: Tara Basro Segera Dinikahi Daniel Adnan?, Keduanya Kompak Pamer Cincin di Jari Manis

"Maka dari itu, TNI sebagai garda terdepan pengamanan negara harus dipimpin oleh panglima yang memiliki pemahaman tentang semua hal itu," ujarnya.

Terakhir yang keempat untuk calon panglima baru, dikatakan Boni Hargens, memiliki kemampuan inovasi memadai dalam konteks upaya melanjutkan profesionalisasi militer yang sudah dijalankan sejak 1998.

"Militer Indonesia sudah canggih dalam ilmu perang dan kita yakin justru akan makin canggih dalam semua cabang ilmu pengetahuan. Untuk itu, perlu ada kepemimpinan yang beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," ucapnya.

Baca Juga: Petugas Toko Mitra 10 Lakukan Intimidasi, Wartawan Foto di Bogor Diminta Hapus Gambar Saat Liputan

Melihat kondisi dinamika politik saat ini di Indonesia, menurut Boni Hargens, kekuatan sentral yang menjamin pengendalian situasi dapat berlangsung efektif dan tetap dalam koridor demokrasi tentu berkat koordinasi dari TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Sejarah sudah mencatat semua prestasi TNI dalam mempertahankan Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Tetapi, tak bisa kita pungkiri keadaan bahwa ada kelompok sipil yang muncul dengan mengatasnamakan apa pun untuk memperjuangkan cita-cita politik yang sempit," ujarnya.*** (Ramadhan Dwi Waluya/PR Bekasi)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler