PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Selama berlangsungnya pandemi virus corona di Indonesia, banyak sekali berita bohong atau hoaks menyebar luas di masyarakat.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan tercatat sebanyak 1.096 berita bohong atau hoaks tersebut selama wabah COVID-19 melanda Indonesia.
“Hingga saat ini sudah ada total sebanyak 1.096 isu hoaks terkait COVID-19 yang tersebar di platform Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube," ucap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Anak Krakatau Kembali Meletus
Johnny menuturkan, sebanyak 359 konten sudah dilakukan penindakan tegas yakni dengan dilakukan "take down" dari media sosial.
"Sementara 737 konten sedang dalam proses untuk ditindaklanjuti,” tutur dia dikutip dari ANTARA.
Polri juga turut ambil bagian dalam melakukan penindakan terhadap kasus berita bohong terkait COVID-19 ini.
Baca Juga: Berkah Pandemi COVID-19, Tingkat Polusi di Inggris Alami Penurunan
“Kami berterima kasih kepada Kepolisian Republik Indonesia melalui 21 Polda dan Polres, Polri telah menangani 77 kasus hoaks terkait COVID-19 dan tentu kami mengapresiasi langkah cepat dan kolaborasi dengan Polri,” katanya.
Beberapa upaya juga sudah dilakukan Kemkominfo dalam mengantisipasi isu-isu hoaks sebagai bentuk dukungan penanganan COVID-19.
Diantaranya yakni mengoptimalkan program diseminasi informasi nonmedis terkait penanganan COVID-19 baik secara langsung maupun dalam jaringan secara masif dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan.
Sumber artikel dari prfmnews.pikiran-rakyat.com dengan judul "Kominfo Catat Lebih dari Seribu Hoaks Terkait COVID-19"
Diseminasi tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan merata ke seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dengan harapan terciptanya pemahaman publik terhadap COVID-19.
Selain itu juga Kemkomnfo turut menyampaikan informasi dari pemerintah terkait data, program, informasi yang simetris dan konsisten dengan narasi yang positif terkait penanganan COVID-19 untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Selain itu juga untuk menghindari timbulnya keresahan di masyarakat terkait berita hoaks selama pandemi corona ini, proses pendekteksian berita hoaks terus dilakukan dengan efektif dan cepat.***