PR BOGOR - Hingga kini pandemi virus corona atau Covid-19 masih menjadi ancaman bagi penduduk di dunia.
Pasalnya tak hanya terjadi lonjakan kasus, tetapi saat ini muncul beberapa jenis varian baru Covid-19.
Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah Indonesia hingga kini tengah menggencarkan program vaksinasi hingga penerapan PPKM Level 4 di Jawa-Bali.
Baca Juga: Pasukan Taliban Hancurkan Daerah Kekuasaan ISIS di Kabul hingga Memakan Korban Jiwa
Penerapan PPKM Jawa-Bali ini sudah berlangsung hingga beberapa pekan ke belakang.
Hari ini pemerintah kembali mengumumkan status PPKM di beberapa wilayah di Indonesia.
Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, pada pekan ini ada beberapa daerah yang membaik dan turun level.
Diberitakan sebelumnya dalam artikel berjudul, "Pemerintah Umumkan Status PPKM Level Jawa-Bali, Ada yang Level 1", daerah yang turun ke PPKM level 2 kali ini adalah wilayah aglomoerasi Solo Raya.
Menurut Luhut ada wilayah yang status PPKM sudah turun menjadi level 1.
Baca Juga: 17 Caption dan Kata-Kata Bijak Hari Guru Sedunia 5 Oktober 2021, Ayo Bagikan di Media Sosial
Hal tersebut berdasarkan syarat indikator WHO dan target cakupan vaksinasi 70 persen dan dosis 1 lansia sebesar 60 persen.
Meski beberapa daerah mengalami perbaikan, ada juga wilayah yang masih bertahan di PPKM Level 3.
Wilayah tersebut di antaranya Jabodetabek, Bandung Raya, Magelang, Malang Raya serta Surabaya.
Menurut Luhut wilayah tersebut telah mengalami perbaikan secara indikator WHO, tetapi cakupan vaksinasi di daerah tersebut belum mencapai target sehingga masih bertahan di level 3.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Besok, Selasa 5 Oktober 2021: Ada Kabar Baik dalam Karier
"Jabodetabek belum turun, Magelang, Bandung Raya, Malang Raya, Surabaya turun secara WHO tapi cakupan vaksinasi belum capai target sehingga di level 3," jelasnya.
Khusus wilayah Jabodetabek, Luhut menegaskan pemerintah akan mengakselerasi vaksinasi dengan mendistribusikan dua juta vaksin.
"Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Bekasi masih kekurangan vaksinasi, akan ada dua juta vaksin yang disuntik dalam minggu-minggu ke depan," ungkapnya. (PRFM News/Rizky Perdana)