Virus Corona Varian Delta Plus Ditemukan di Indonesia, Ini Hal Penting yang Perlu Diketahui

1 Agustus 2021, 13:10 WIB
Ilustrasi virus corona varian delta plus. /PIXABAY/PIRO4D

PR BOGOR - Baru-baru ini, virus corona varian Delta Plus yang banyak membuat heboh di luar negeri dinyatakan sudah ditemukan di Indonesia.

Kabar ini membuat masyarakat kebingungan, karena terlalu banyak informasi simpang siur mengenai varian Delta Plus ini.

Jadi, apa saja yang perlu diketahui tentang virus corona varian Delta Plus ini?

Baca Juga: Banyak Adegan Mesra di Drama Falling Into Your Smile, Apakah Cheng Xiao dan Xu Kai Berpacaran di Dunia Nyata?

Dokter Adam Prabata lewat akun instagramnya membagikan informasi mengenai varian Delta Plus, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari akun instagram @adamprabata pada Minggu, 1 Agustus 2021.

Virus corona varian Delta Plus memiliki nama resmi Varian AY.1. Varian Delta Plus yang kita dengar saat ini bukanlah nama resmi atau nama saintifik.

Penamaan varian Delta Plus muncul karena adanya mutasi tambahan, yaitu mutasi Protein Spike K417N pada varian Delta.

Baca Juga: Siap-siap! Seleksi Administrasi CPNS 2021 Mulai Diumumkan Besok

Berdasarkan klasifikasi WHO dan CDC, varian Delta Plus (AY.1) masih dianggap sebagai bagian dari varian Delta.

Mutasi K417N hingga saat ini belum membuat varian Delta Plus menjadi varian yang punya klasifikasi sendiri.

Varian Delta Plus diduga lebih berbahaya, mengapa?

Mutasi Protein Spike K417N menyebabkan virus lebih efisien masuk ke dalam sel, sehingga berpotensi lebih menularkan virus Covid-19.

Baca Juga: Xiao Zhan Disebut Punya Anak dan Diam-diam Sudah Menikah, Kariernya Hancur?

Selain itu, mutasi Protein Spike K417N membantu virus untuk menghindari antibodi. Sehingga berpotensi menurunkan efektivitas vaksin, terapi antibodi dan antibodi natural pasca sembuh.

Akan tetapi, varian Delta Plus ini belum terbukti lebih mudah menular dibandingkan varian Delta.

Kemampuan varian Delta Plus dalam menghindari antibodi bisa menurunkan efektivitas antibodi monoklonal (Imdevimab, Casirivimab).

Baca Juga: Mantan Member EXO, Kris Wu Ditahan Polisi China atas Dugaan Pemerkosaan

Kabar baiknya, hasil tes antibodi penatralisir dari darah orang yang sudah divaksinasi menunjukkan hasil yang baik terhadap varian Delta Plus.

Kesimpulannya, varian Delta Plus ini belum terbukti memiliki karakteristik yang berbeda dengan varian Delta antara lain pada:

1. Kemampuan penularan.

2. Risiko rawat inap atau meninggal dunia.3

3. Kemampuan menghindari antibodi.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler