PR BOGOR – Kabar baik datang dari Taman Nasional Ujung Kulon.
Dua anak badak jawa kembali tertangkap kamera trap di Taman Nasional Ujung Kulon.
Pada 12 Juni 2021, akun Instagram resmi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan bahwa tim monitoring Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon berhasil merekam dua anak dari indukan terdahulu.
Melalui kamera trap atau kamera yang digunakan untuk merekam satwa yang ada di kawasan tertentu tersebut, dua anak badak di Taman Nasional Ujung Kulon ini diketahui merupakan anak badak dari induk bernama Ambu dan Palasari.
Baca Juga: Link Nonton Anime One Piece Episode 978 Sub Indo: Generasi Terburuk Datang, Pertempuran Laut Terjadi
“Ini merupakan temuan kelahiran anak badak jawa yang pertama di tahun 2021,” tulis KLHK pada 12 Juni 2021 melalui akun Instagram resminya.
Kedua anak badak jawa tersebut berasal dari dua induk yang berbeda.
Anak badak jawa yang pertama tersebut berjenis kelamin betina, ia mulai terekam video trap pada tanggal 18 Maret 2021 dari induk yang bernama Ambu.
Kelahiran tersebut merupakan kelahiran kedua dari induk yang bernama Ambu, setelah sebelumnya melahirkan pada tahun 2017.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu Ini 13-19 Juni 2021: Libra, Bersiaplah Dapat Promosi di Tempat Kerja
Sementara, anak badak yang kedua berjenis kelamin jantan dan diperkirakan sudah berusia 1 tahun.
Anak badak yang berjenis kelamin jantan tersebut merupakan anak dari induk bernama Palasari. Keduanya sudah mulai terekam bersama sejak Maret 2021.
Adanya kelahiran anak badak jawa di TNUK menunjukkan bahwa kebijakan full protection terhadap seluruh habitat badak jawa di TNUK berhasil.
Hewan dengan nama latin Rhenoceros sondaicus di TNUK tersebut berkembang biak dengan baik secara alami.
Baca Juga: Link Nonton Boruto: Naruto Next Generations Episode 203, Tayang Pukul 16.30 WIB
Dengan adanya kelahiran anak badak jawa baru di tahun 2020 dan 2021 ini, maka jumlah badak jawa di TNUK bertambah.
Dikutip melalui Instagram resmi Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, maka jumlah badak jawa di TNUK sampai dengan bulan Mei 2021 menjadi sebanyak 73 individu.
Dari jumlah 73 individu tersebut, perbandingan ratio jantan sebanyak 40 individu, sedangkan ratio betina 33 individu.
Dengan bertambahnya kelahiran hewan endemik Indonesia tersebut, diharapkan satwa dan habitatnya terus lestari.***