Dirut BPJS Kesehatan Diminta Klarifikasi Terkait Dugaan Kebocoran Data WNI

23 Mei 2021, 19:25 WIB
Ilustrasi kebocoran data. Polisi masih lakukan penyelidikan, pihak BPJS Kesehatan diminta klarifikasi terkait dugaan kebocoran data. / PIXABAY/madartzgraphics

PR BOGOR - Belum lama ini publik tengah dihebohkan dengan isu kebocoran data penduduk Indonesia.

Hingga kini Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) terus menyelidiki dugaan kebocoran data tersebut.

Diketahui bahwa jumlahnya ada sekitar 279 juta data pribadi warga negara Indonesia (WNI).

Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Adriansyah juga akan meminta klarifikasi sejumlah pihak.

Baca Juga: Link Streaming Gerhana Bulan Super Blood Moon Akan Terjadi dalam Waktu Dekat Ini, Catat Waktu dan Lokasinya

"Sejak isu (kebocoran data WNI) bergulir, saya sudah perintahkan Dirtipidsiber untuk melakukan lidik hal tersebut," ujar Komjen Pol Agus Adriansyah sebagaimana dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari PMJ News.

Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa pihaknya juga akan menyiapkan administrasi penyidikan (Mindik).

Nantinya Mindik tersebut digunakan sebagai dasar hukum anggotanya melaksanakan tugas di lapangan.

"Sedang dipersiapkan administrasi penyidikan untuk legalitas pelaksana anggota di lapangan," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Besok, 24 Mei 2021: Apakah Kamu Akan Bertemu dengan Orang yang Diimpikan?

Tak hanya pihak kepolisian, dugaan kebocoran data WNI ini juga tengah didalami oleh sejumlah pihak.

Di antaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), BPJS Kesehatan hingga Direktorat Jenderal Dukcapil, Kemendagri.

"Saat ini dari Kominfo, Kependudukan dan BPJS sedang mendalami hal kebocoran tersebut," katanya.

Agar informasi tidak simpang siur, Direktur Tindak Pidana Siber Brigjen Pol Slamet Uliadi menuturkan bahwa pihaknya akan meminta klarifikasi Direktur BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Daftar Pemain Drakor Move to Heaven, Perjuangan Hidup Remaja yang Mengidap Sindrom Asperger

"Saya panggil klarifikasi Dirut BPJS Kesehatan pada Senin 24 Mei 2021," ujar Slamet.

Data tersebut diketahui dijual dalam forum daring bernama forumraid.com dan diduga berasal dari data milik BPJS kesehatan.

Data ini mencakup nomor KTP, gaji, nomor telepon, alamat dan email, bahkan data orang yang sudah meninggal juga terdapat di dalamnya.

Selain itu ada 1 juta data yang disebar dengan gratis sebagai sample data yang akan diperjualbelikan.

Isu soal kebocoran data ini pun ramai diperbincangkan di platform media sosial Twitter.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler