PR BOGOR - Aplikasi Michat banyak dimanfaatkan sebagai media transaksi terselubung, seperti prostitusi.
Terdata di Kementerian Informatika pada tahun 2020 lalu sudah ada sekitar 1.068.926 konten pornografi di aplikasi Michat.
Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate mengungkapkan alasan mengapa aplikasi pesan singkat Michat tidak ditutup.
Baca Juga: 8 Ketentuan dari Polri di Gelaran Piala Menpora 2021, Salah Satunya Awak Media yang Dibatasi
Johnny Gerard Plate mengatakan, pemerintah baru meminta penyedia aplikasi pesan singkat menutup akun yang digunakan untuk praktik prostitusi.
"Kami sudah meminta komitmen dari pengelola aplikasi pesan instan untuk melakukan take down akun yang disalahgunakan untuk kegiatan ilegal atau melanggar hukum, termasuk prostitusi online," kata Johnny.
Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah mengetahui tentang penggunaan aplikasi instan untuk kegiatan yang melanggar hukum, termasuk prostitusi dalam jaringan.
Dikutip PRBogor.com dari artikel Potensibisnis.com dengan judul "Aplikasi Michat Tak Ditutup Meski Sering Dipakai Open BO, Ini Penjelasan Johnny Gerard Plate", dengan permasalahan tersebut, aplikasi termasuk Michat digunakan untuk praktik illegal, yaitu prostitusi di dalam jaringan.