Bima Arya melihat, jumlah penumpang yang berada di stasiun saat ini belum mencapai puncaknya.
Baca Juga: Kemendikbud Rancang Lama Belajar Siswa SMK Hingga 4,5 Tahun, Tak Lagi 3 Tahun Namun Setara D2
Salah satu cara dalam pengendalian penumpukkan calon penumpang di transportasi umum, lanjut Bima, sesuai dengan rekomendasi Gugus Tugas yakni memberlakukan sistem pembagian kerja.
“Sejauh mana rekomendasi itu dilakukan oleh Jakarta. Karena, faktanya di lapangan penumpukan para pekerja masih ada dan pembagian kerjanya tidak berjalan,” tambah Bima.
Salah satu calon penumpang Erik Septianus, asal Bogor Tengah menuturkan, antrean penumpang pada Senin pagi memang jauh lebih panjang dibanding Senin pekan lalu.
Baca Juga: Cabut Izin Penggunaan Obat Malaria untuk Pasien Covid-19, BPOM AS Tak Indahkan Arahan Donald Trump
Dikatakannya, pukul 05.00, antrean calon penumpang sudah panjang hingga pintu masuk area parkir.
“Minggu lalu, saya berangkat jam 5.00, antrean masih sekitar 500 meter sebelum mesin tapping. Hari ini di pintu keluar parker sudah antre,” katanya.
Dirinya tidak menggunakan bus gratis yang disediakan, kata Erik, dikarenakan bus lebih diprioritaskan untuk perempuan dan untuk naik bus pun antreannya sama panjangnya.
“Kata petugasnya memang bus diprioritaskan untuk perempuan. Saya liat, antrean memang lebih banyak perempuan,” ujar Erik.***