PR BOGOR - Enggan mengambil risiko, Pemerintah Kota Bogor akhirnya menangguhkan rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Menanggapi keputusan tersebut, anggota Fraksi Partai Demokrat, Mulyadi menuturkan bahwa keputusan tersebut sudah tepat.
"Saya secara pribadi sebagai orang tua siswa setuju pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ini dilaksanakan, hanya saja jam belajar dan jumlah siswa di ruang kelas dibatasi hingga 50 persen," katanya.
Baca Juga: Potongan Hukuman 55 Bulan Abu Bakar Ba'asyir Disoroti Media Asing, Begini Faktanya
Pasalnya, kata dia, selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) sudah banyak merugikan.
"Dalam hal ini orang tua siswa yang merasa tertekan, karena kebutuhan pulsa hingga efektifitas kegiatan belajar mengajar terhadap anak menjadi tidak efektif," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti tentang fasilitas WiFi gratis yang dipasang di setiap RW selama pembelajaran jarak jauh.
Baca Juga: 'Kicauan' Amien Rais Soal Nama Calon Kapolri Baru, Ruhut Sitompul: Tidak Elok Mengatakan Prediksinya
Menurutnya, hal tersebut sangat kontraproduktif atau paradoks dengan semangat penerapan protokol kesehatan agar menjaga jarak.