Sejarah Tambang Emas Pongkor di Bogor, Tambang dengan Luas Ribuan Hektar, Pernah Hasilkan 2 Ton per Tahun

4 Oktober 2023, 07:00 WIB
Tambang emas Pongkor di Bogor. /Istimewa/

PEMBRITA BOGOR - Daerah Jawa Barat terdapat berbagai jenis sumber daya mineral yang dieksploitasi seperti emas. Salah satunya di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Tambang emas yang berada di Jabar ini memiliki luas mencapai 6.042 Ha dan dikelola oleh PT Aneka Tambang (Antam).

Tambang ini merupakan tambang emas terbuka dan bawah tanah dengan ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl) dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), sebuah perusahaan patungan antara Newcrest Mining Limited dari Australia dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari Indonesia. Tambang emas Gunung Pongkor bisa menghasilkan emas sekitar 2 ton per tahun.

Sejarah keberadaan tambang emas Pongkor dimulai dengan dilakukannya ekplorasi logam dasar atau Pb dan Zn di bagian Utara Gunung Pongkor oleh para geologiwan Aneka Tambang pada tahun 1974 sampai 1981.

Baca Juga: Buntut Kecelakaan Beruntun Tol Semarang-Solo, Sopir Bus Ditetapkan Sebagai Tersangka

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada tahun 1981 di daerah Pongkor, peneliti menemukan endapan urat kwarsa (quart vena) berkadar 4 gpt (gram per ton) emas dan 126 gpt (gram per ton) perak.

Operasi perusahaan baru berjalan pada tahun 1993

Ilustras tambang emas.

Namun, operasi perusahaan baru berjalan pada tahun 1993, dengan dibangunnya pabrik pertama dengan kapasitas 2,5 ton emas/tahun. Pada tahun yang sama, dibangun pula bendungan tailing .

Pada tahun 1994, dilakukan Commissioning Pabrik Pengolahan Emas dan kemudian proyek penambangan emas Pongkor resmi menjadi Unit Pertambangan Emas Pongkor.

Baca Juga: Profil RS Kartika Husada Bekasi yang Dilaporkan ke Polisi Buntut Anak Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Namun pada tahun 1997, PT Antam memulai pengembangan tambang bawah tanah di kawasan yang sama. Perusahaan melakukan pengembangan tambang di daerah Ciurug. Penambangan di sini dilakukan dengan sistem mekanis.

Sementara itu, pabrik yang kedua dibangun sehingga kapasitas produksi menjadi 5 ton emas/tahun. Sedangkan Tambang Ciurug mulai produksi pada tahun 2000.

Pada tahun yang sama, sejalan dengan restrukturisasi Aneka Tambang Unit Pertambangan Emas Pongkor berubah menjadi Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor. Perubahan ini menandai beralihnya fungsi unit-unit produksi dari cost center (pusat biaya) menjadi profit center (pusat laba).

Baca Juga: Amanda Manopo Akui Dapat Bayaran Rp16 Juta untuk Sekali Promosi Judi Online

Pada tahun yang sama yaitu tahun 2000 memperoleh sertifikat ISO 9002 yang berkaitan dengan manajemen mutu serta dilakukannya pembangunan terowongan di Level 600-700 Ciurug. Lalu, pada tahun 2001 dimulailah proses sertifikat ISO 14000 yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Lingkuangan, dan pada tanggal 14 Oktober 2002 sertifikat ISO 14001 berhasil diraih oleh UBP Emas Pongkor.

Salah satu keunikan dari tambang emas Pongkor adalah keberadaannya yang bersebelahan dengan Taman Nasional Gunung Halimun dan hutan produksi, sehingga memerlukan persyaratan yang lebih berat untuk perijinannya antara lain diperlukannya rekomendasi Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta dari Tim Pengarah yang beranggotakan Instansi terkait.***

Editor: Khairul Anwar

Tags

Terkini

Terpopuler