Apakah Tidak Sholat Bisa Membatalkan Puasa?

PEMBRITA BOGOR - Dalam kehidupan sebagai seorang Muslim, sholat merupakan pilar utama agama dan amalan yang akan dipertanyakan pertama kali pada hari pengadilan di akhirat. Praktik ini, dilakukan lima kali sehari, adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.

Bagi seorang muslim, haram hukumnya meninggalkan sholat wajib yang lima waktu. Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah berkata:

"Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat berarti kafir dan murtad."

Istilah 'kafir' secara literal diartikan sebagai sikap menolak kebenaran, bahkan ketika seseorang menyadari kesalahan namun memilih untuk tetap melakukannya.

Di sisi lain, 'murtad' mengacu pada tindakan meninggalkan prinsip-prinsip agama Islam. Kedua konsep ini sering dibahas dalam konteks keagamaan dan memiliki implikasi yang signifikan dalam doktrin Islam.

Dalil Hukum Meninggalkan Sholat dengan Sengaja

Berdasarkan berbagai dalil, meninggalkan sholat dianggap sebagai tindakan kekafiran. Ini didasarkan pada salah satu ayat suci yang menyatakan bahwa mengabaikan sholat merupakan pelanggaran serius terhadap ajaran agama Islam.

Tindakan ini dianggap sebagai penolakan terhadap salah satu prinsip dasar agama dan mendapat perhatian khusus dalam diskursus keagamaan.

فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَاِخْوَانُكُمْ فِى الدِّيْنِ ۗوَنُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

Artinya: Jika mereka bertobat, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, mereka adalah saudara-saudaramu seagama. Kami menjelaskan secara terperinci ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui. (QS. At Taubah:11).

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terkait haramnya meninggalan sholat wajib bagi seorang muslim: