Benarkah Berkata Kasar dan Memaki Bikin Puasa Batal? Begini Penjelasan dari Para Ulama

- 18 Maret 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi berkata kasar dan memaki saat berpuasa.
Ilustrasi berkata kasar dan memaki saat berpuasa. /Foto: Reuters/Andrea Piacquadio

PEMBRITA BOGOR - Selain menahan lapar dan dahaga, puasa juga mengajarkan untuk menjaga ucapan dan perilaku. Meskipun demikian, pertanyaan sering muncul: apakah berkata kasar atau memaki dapat membatalkan puasa?

Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Anas Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW menyebut lima hal yang dapat membatalkan puasa, termasuk dusta, ghibah, namimah, menonton wanita yang bukan mahramnya dengan syahwat, dan sumpah palsu.

Meskipun berkata kasar tidak termasuk di antaranya, tetapi Rasulullah SAW menekankan pentingnya menjauhi perkataan yang sia-sia dan kasar.

Sebagaimana disampaikan oleh Mohlis dalam ceramahnya di situs resmi Kementerian Agama (Kemenag), perkembangan zaman menuntut umat Muslim berhati-hati dalam berkomunikasi, termasuk di media sosial.

Walaupun berkata kasar tidak langsung membatalkan puasa, namun dapat mengurangi pahalanya.

Syekh Yusuf Al-Qaradhawi dalam bukunya berjudul "Dalam Pangkuan Sunnah" menjelaskan bahwa mengucapkan kata-kata yang baik merupakan bagian dari menjaga amalan puasa.

Apakah Berkata Kasar Membatalkan Puasa?

Ilustrasi berkata kasar atau memaki.
Ilustrasi berkata kasar atau memaki. /Foto: Freepik/benzoix

Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk merespons keburukan dengan kebaikan, seperti yang tertulis dalam hadis ini.

"Puasa itu bukanlah sekadar menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia. Jika ada seseorang yang mengolok-olok atau bertindak kasar pada dirinya, maka katakanlah, 'Saya sedang berpuasa'." (HR. Bukhari)

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah