Baca Juga: Perayaan Maulid Nabi Muhammad di 6 Negara Dunia, Mulai dari Turki hingga Amerika Serikat
Selain itu, hakikat perayaan mauled merupakan bentuk pengungkapan rasa senang dan syukur atas diutusnya Nabi Muhammad SAW ke dunia ini.
Namun, ada suatu hal yang membuat sebagian orang menjadi ragu-ragu untuk merayakan peringatan maulid ini.
Hal itu, adalah ketiadaan perayaan semacam ini pada masa-masa awal Islam yang istimewa (alqurun al ula al mufadhalah).
Argumen ini, bukanlah alasan yang tepat untuk melarang perayaan itu, karena tidak ada seorang pun yang meragukan kecintaan mereka radhiyallahu ‘an hum terhadap Nabi SAW.
Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Bertema Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW
Namun, kecintaan ini mempunyai cara dan bentuk pengungkapan yang bermacam-macam. Tentu saja bentuk pengungkapan rasa cinta kita kepada Rasulullah, berbeda dengan para sahabat kala itu.
Berbahagia dan bergembira dengan adanya Nabi Muhammad SAW merupakan ibadah, tapi cara pengungkapan kebahagiaan itu hanya merupakan washilah (sarana) yang diperbolehkan untuk dilakukan.
Setiap orang dapat memilih cara yang paling sesuai dengan dirinya untuk mengungkapkan hal tersebut.