Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menjelaskan bahwa gempa berkekuatan 4,8 magnitudo menyebabkan keretakan di Terowongan Kembar Tol Cisumdawu, namun kondisi tersebut dipastikan tidak mengganggu lalu lintas dan masih aman terkendali.
Akibat gempa tersebut, sejumlah rumah mengalami kerusakan, dan 456 warga harus mengungsi.
Meskipun terdapat luka ringan pada beberapa orang, tidak dilaporkan adanya korban jiwa. Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral menyimpulkan bahwa gempa ini berkaitan dengan aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari di Kabupaten Sumedang.
Pemerintah terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan dan kelayakan operasional Terowongan Cisumdawu, serta mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam melintasi terowongan tersebut.***