Selain itu, penyekatan tetap dilakukan secara terbatas yaitu dengan menghitung jumlah wisatawan yang ada di dalam kawasan objek wisata.
”Caranya, kami memisahkan pintu masuk dan pintu keluar. Jadi, kami bisa mengetahui secara real time jumlah wisatawan yang berada di dalam,” ujar Wahyu.***(Agus Kusnadi/Pikiran Rakyat)