Ridwan Kamil sempat mengingat masa lalunya saat dua tahun awal memimpin. Ia harus jerawatan karena semua omongan orang didengarkan dan tubuh meresponsnya dengan hal tersebut.
Namun, untuk sekarang Kang Emil tiba pada keyakinan selama keputusannya sesuai aturan dan syari'at serta tidak melanggar aturan yang berlaku hal itu akan dijalankan terlepas dari apapun komentar yang akan didapatkan.
Di saat yang sama, Kang Emil berkeyakinan bahwa tidak ada satu pun keputusan yang dapat memuaskan semua manusia
Hal itu pun sudah menjadi risiko dari negara yang memilih sistem demokrasi dan ikhlas-lah yang menjadi kunci utamanya.
"Saya datang dari rakyat, saya berinteraksi dengan rakyat dan suatu hari akan pulang sebagai rakyat," tutur Kang Emil.***