Eks Tahanan Perempuan Palestina Cerita Kekejian Sipir Penjara Zionis Israel

- 27 November 2023, 17:09 WIB
Ilustrasi penjara Israel dengan keamanan maksimum.
Ilustrasi penjara Israel dengan keamanan maksimum. /Foto: Antara

PEMBRITA BOGOROtoritas penjara Israel dituding oleh Maysoon Musa Al Jabali, mantan tahanan perempuan Palestina, atas dugaan penyalahgunaan terhadap tahanan perempuan.

Al Jabali, yang baru dibebaskan setelah delapan tahun penahanan, mengklaim bahwa para sipir Israel melakukan penyiksaan, pemukulan, dan penggunaan gas beracun terhadap para tahanan.

Dia menyatakan bahwa kondisi di penjara semakin memburuk sejak serangan milisi Hamas pada 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Bawaslu Bakal Telusuri Dukungan Kepala Desa ke Prabowo-Gibran, Ada Indikasi Pelanggaran Pilpres 2024

Menurut Al Jabali, setelah serangan tersebut, Israel mengambil tindakan keras terhadap tahanan perempuan dengan membatasi hak-hak mereka dan memberikan sedikit makanan. Ia juga mengungkapkan bahwa para tahanan perempuan hanya diberi kabar terbatas tentang situasi di luar penjara.

Kondisi di penjara, kata Al Jabali, menjadi lebih sulit setelah 7 Oktober, dan para sipir Israel diklaim memiliki kebebasan untuk melakukan tindakan semena-mena terhadap tahanan perempuan.

Bahkan, jumlah makanan yang disediakan tidak mencukupi untuk semua tahanan, menciptakan kekurangan makanan yang signifikan.

Baca Juga: Momen Ganjar Pranowo Kunjungi Pasar Hamadi Jayapura, Disambut Antusias Pedagang: Mampir ke Kios Saya, Pak!

Tahanan Perempuan Disiksa Secara Keji oleh Tentara Israel

Meskipun telah dibebaskan, Al Jabali menyatakan bahwa cara perjuangan ini bukanlah yang diinginkan oleh warga Palestina yang merdeka.

Dia menekankan bahwa mereka telah membayar harga yang tinggi untuk kebebasan mereka dan berharap untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera, juga mencakup pembebasan 33 tahanan anak-anak, termasuk Al Jabali. Kedatangan mereka disambut meriah oleh ratusan warga Palestina di Kota Al Bireh di Tepi Barat.

Baca Juga: Jelang Gencatan Senjata dengan Hamas, Penjajah Israel Malah Kembali Bom RS Indonesia

Pada akhir pekan, terjadi pertukaran sandera kedua antara Israel dan Hamas sebagai bagian dari jeda kemanusiaan. Kesepakatan ini melibatkan pembebasan sejumlah warga Israel dan Palestina dari penjara-penjara masing-masing.

Konflik antara Israel dan Hamas yang memicu kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza telah menyebabkan korban jiwa yang signifikan di kedua belah pihak, dengan serangan Israel menewaskan ribuan warga Palestina dan puluhan warga Israel.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah