Network
Atas aksinya yang brutal itu, Isabella Guzman akhirnya diseret ke meja hijau. Dalam sidang pengadilan saat itu, seorang hakim meninjau hasil evaluasi mental yang diidap Isabella Guzman.
Wanita asal Colorado Amerika Serikat itu akhirnya beruntung, dia dinyatakan tidak bersalah dengan alasan kegilaan. Dia kemudian dikirim ke Institut Kesehatan Mental Colorado di Pueblo.
Baca Juga: Laut China Selatan: AS Berdiri Bersama Sekutu di Asia Tenggara, Lawan Keras Tiongkok Demi Kedaulatan
Jaksa Wilayah Yudisial George Brauchler berkata, tugas jaksa memang pada dasarnya mengejar keadilan. Dalam kasus Isabella Guzman memang ada tindakan kejam seorang anak perempuan kepada ibunya sendiri. Hukum pada dasarnya menginginkan agar Isabella Guzman ditindak sebagaimana mestinya seorang pembunuh.
"Aku belum pernah melihat orang dengan luka tusuk sebanyak itu. Dia menikamnya lebih dari 150 kali. Jadi, Anda ingin orang itu dimintai pertanggungjawaban," kata George Brauchler
"Tetapi sistem kami adalah sistem yang tidak hanya sarat dengan hukuman atau penjara, tetapi juga terikat pada keadilan, dan Anda harus melihat komponen ini, yaitu kesehatan mental," tegas Brauchler, ungkapnya.
Baca Juga: Bad Genius The Series Episode Final ke 12 Tayang Malam Ini, Saksikan Kejeniusan Lin Lewat Link Ini
Brauchler mengatakan, Rumah Sakit Negara memiliki kesempatan lebih lama dari biasanya untuk meninjau kesehatan mental Isabella Guzman.
"Mereka memiliki kesempatan untuk memberikan dan mengubah obat yang mungkin memengaruhi psikologinya," katanya. 'Kesimpulan akhirnya adalah bahwa dia menderita penyakit mental yang membuatnya tidak dapat membentuk kemampuan untuk mengetahui yang benar dari yang salah - baik secara hukum maupun moral.'
Dalam kesaksiannya, dr. Richard Pounds mengatakan, Isabella Guzman didiagnosis menderita skizofrenia paranoid.
