Niall McCann, direktur konservasi di National Park Rescue mengatakan, kematian gajah itu belum pernah terjadi dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Kisah V BTS Berjuang dari Penyakitnya, Pria Tertampan 2020 Ini Kini Berani Hadapi Kondisi Medis
"Di luar musim kemarau, aku tidak pernah melihat kasus kematian seperti ini," kata Niall McCann.
Para ilmuwan mendesak pemerintah untuk menguji bangkai hewan-hewan tersebut untuk memastikan kematian mereka tidak menimbulkan risiko bagi kehidupan manusia.
Sebab penularan patogen dari manusia ke hewan saat ini menjadi prioritas dunia. Sementara itu warga setempat melaporkan mereka melihat gajah berjalan berputar-putar.
Baca Juga: Anies Baswedan Sang Gubernur DKI Jakarta Kalah di Pengadilan, Golden Crown Boleh Dugem Lagi
Ini menunjukkan adanya gangguan neurologis baik akibat patogen ataupun racun.
McCann menambahkan, bangkai gajah ditemukan dengan posisi yang tidak biasa jika bukan aneh.
“Anda lihat bangkai gajah ini, beberapa dalam posisi wajah tepat di tanah, ini menunjukkan bahwa mereka mati dengan sangat cepat. Yang lainnya jelas mati lebih lambat, seperti yang dialami gajah yang tak menetap. Jadi sangat sulit memastikan racunnya,” ungkapnya.