Bila Berhasil, Amerika Serikat Hadiahi USD 10 Juta Setara Rp 142 miliar Bagi Pemburu Pemimpin ISIS

- 26 Juni 2020, 10:33 WIB
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo.*
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo.* /Reuters/

 

PR BOGOR - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo menawarkan hadiah sebesar USD 10 juta atau setara Rp 142 miliar untuk menangkap pemimpin gerakan ekstremis Negara Islam (ISIS).

Diberitakan di Pikiranrakyat-bekasi.com, Kamis 25 Juni 2020, AS menawarkan hadiah untuk siapa pun yang dapat menemukan Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli sebelum ia diidentifikasi sebagai pengganti pemimpin ISIS.

Termasuk juga Abu Bakar al-Baghdadi yang dibunuh oleh pasukan komando AS dalam serangan Oktober 2019 di Suriah.

Baca Juga: Putuskan Pensiun dari Industri Film Dewasa, Mia Khalifa: Awalnya Jadi Rahasia Kotorku, Tapi Viral

Al-Mawla merupakan anggota senior dalam organisasi pendahulu ISIS, al-Qa’ida di Irak, sebelum bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Artikel ini telah tayang di Pikiranrakyat-bekasi.com dengan judul 'AS Umumkan Hadiah Rp 142 Miliar untuk Penangkapan Pemimpin Baru ISIS'.

“Sebagai salah satu ideologi paling senior ISIS, al-Mawla membantu mendorong dan membenarkan penculikan, pembantaian, dan perdagangan minoritas agama Yazidi di Irak barat laut dan juga memimpin beberapa operasi teroris global kelompok itu,” kata Departemen Luar Negeri dalam rilisnya.

Mike Pompeo mengatakan, hadiah tersebut adalah momen penting dalam perjuangannya melawan ISIS dan cabang serta jaringannya di seluruh dunia.

Baca Juga: Yakin Vaksin Virus Corona dari Bill Gates Konspirasi, Jerinx SID Sebut Bisnis Covid-19 Kian Terbukti

“Ketika ISIS dikalahkan di medan perang, kami bertekad untuk mengidentifikasi dan menemukan para pemimpin kelompok," kata dia.

"Sehingga koalisi global negara-negara yang berjuang untuk mengalahkan ISIS dapat terus menghancurkan sisa-sisa ISIS dan menggagalkan ambisi globalnya,” ujarnya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya mengatakan, dia telah mempertimbangkan untuk menarik pasukan AS dari Suriah yang dilanda perang, menandakan keluarnya awal perang pimpinan AS melawan ISIS.

Baca Juga: Ratusan Kabupaten/Kota Nol Kasus Covid-19, Sebagian Sudah Terbebas dari Virus Corona Sejak Awal

Pada Desember 2018, Trump dalam sebuah pengumuman yang mengejutkan, menyatakan kemenangan atas ISIS dan secara resmi memerintahkan penarikan pasukan AS dari Suriah.

Lahir pada tahun 1976, al-Mawli adalah seorang sarjana hukum Islam yang mengeluarkan seruan yang membenarkan penganiayaan terhadap minoritas Yazidi, sebuah seruan yang oleh PBB disebut sebagai genosida.

Benteng-benteng pertahanan ISIS telah dihancurkan. Namun hal ini telah mengilhami serangan-serangan mengerikan di seluruh dunia, termasuk di Afghanistan dan Afrika Barat.*** (Puji fauziah/PR Bekasi)

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x