Termasuk membatalkan kontrak pemerintah yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok.
Aksi ini sebagai sikap para anggota CAIT menanggapi adanya ketegangan India dengan Tiongkok yang menewaskan 20 Militer India pada Senin 15 Juni 2020.
Sekretaris Jenderal CAIT Nasional Praveen Khandelwal, menyampaikan pandangannya mewakili seluruh anggotanya kepada kepala menteri dari beberapa negara bagian India.
Baca Juga: Usai Viral Perampokan di Green Lake City Tangsel, Polisi Ringkus Kelompok Preman Jaringan John Kei
"Seluruh negara dipenuhi dengan kemarahan dan intensitas yang ekstrem untuk memberikan tanggapan yang kuat dan tepat kepada China tidak hanya secara militer tetapi juga secara ekonomi," tulis Praveen Khandelwal.
Sepakan berlalau, Komandan militer India dan Tiongkok mengadakan putaran kedua perundingan untuk meredakan ketegangan di perbatasan Lembah Galwan yang terjadi pekan lalu.
Ini berkenaan dengan suasana publik yang mengeras di India untuk serangan militer dan ekonomi ke Tiongkok setelah bentrokan terburuk dalam lebih dari lima dekade.
Baca Juga: Penumpang KRL di Stasiun Bogor Masih Menumpuk, Bima Arya: Sif Kerja DKI Jakarta Belum Dimaksimalkan
Komandan korps dari kedua belah pihak bertemu di Moldo, di sisi Tiongkok dari Garis Kontrol Aktual, perbatasan de facto yang membagi wilayah Ladakh India dari Tiongkok yang dikuasai Aksai Chin, tinggi di Himalaya barat.
Diketahui, bentrokan terjadi antara militer Tiongkok di perbatasan Lembah Galwan, Ladakh hingga menewaskan 20 anggota militer India.