Viral Jenazah WNI Dibuang ke Laut oleh Kapal Tiongkok, Rekan ABK Ungkap Hal Mengejutkan

- 7 Mei 2020, 15:53 WIB
Rekan kerja Ari, ABK Indonesia yang jenazahnya dibuang kapal Tiongkok ke laut, mengungkap kesaksian soal situasi di tempat kerja.
Rekan kerja Ari, ABK Indonesia yang jenazahnya dibuang kapal Tiongkok ke laut, mengungkap kesaksian soal situasi di tempat kerja. /Kolase dari tangkal layar MBC dan Instagram.com/@hansoljang110

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Di tengah wabah virus corona yang menjadi perhatian dunia Internasional, kini muncul kabar yang tak kalah menggemparkan khususnya bagi Indonesia.

Media Korea Selatan, MBC mempublikasikan sebuah berita dalam bentuk video yakni jenazah Anak Buah Kapal atau ABK asal Indonesia yang bekerja di kapal Tiongkok sebagi nelayan dan dibuang ke laut.

Dalam video yang diterjemahkan YouTuber Jang Hansol di kanal YouTube Korea Roemit, MBC menayangkan rekan ABK asal Indonesia menceritakan kondisi tempat kerjanya.

Baca Juga: Sangat Keji, Ayah Tiri Tega Setubuhi Anaknya Hingga Hamil 8 Bulan

Anak buah kapal (ABK) yang diketahui bernama Ari berusia 24 tahun telah bekerja di kapal tersebut selama satu satun hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia di tempat kerjanya.

Jenazah Ari dilempar ke tengah laut, keberadaannya pun sudah tidak diketahui oleh banyak orang.

Selain Ari, Hansol menyebut ada dua jenazah ABK lainnya yakni Alpaka berusia 19 tahun dan Sepri berusia 24 tahun yang turut dibuang ke laut.

Baca Juga: Muncul Ajakan 'Bunuh Semua' Penduduk Tiongkok di Kuil Jepang Akibat Wabah COVID-19

Kemudian, Hansol juga sempat mengartikan ABK yang memberikan kesaksian dimana dirinya menyebut kondisi tempat kerja mereka cukup buruk dan terjadi eksploitasi tenaga kerja.

Lebih lanjut ABK yang menjadi saksi tersebut mengatakan bahwa Ari sudah mengeluhkan sakit selama satu bulan bahkan korban sempat mengalami kram.

"Terdengar kram, terus habis itu kakinya bengkak, terus sebagian lainnya ikut bengkak, terus akhirnya meninggal gitu," kata Hansol sebagaimana Pikiran-Rakyat.com kutip dari video yang diunggah kanal YouTube Korea Reomit pada 6 Mei 2020.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Rekan ABK yang Jenazahnya Dibuang Ke Laut Oleh Kapal Tiongkok Ungkap Kondisi Tempat Kerja"

Selanjutnya, Hansol juga menejermahkan bahwa pelaut Tiongkok membawa air mineral namun hanya diminum untuk pelaut dari Tiongkok saja.

Sedangkan pelaut Indonesia diminta untuk meminum air laut yang sudah difilterasi yang menyebabkan kondisi korban memburuk.

Pusing, enggak bisa minum air sama sekali. Cape ada dahak-dahak," ucap Hansol menirukan kesaksian rekan ABK.

Baca Juga: Tak Kembali ke Rumah Selama 2 Bulan Akibat Lockdown, Kulkas Dipenuhi Belatung

Keterangan saksi tersebut juga mengungkapkan bahwa mereka bekerja sehari selama 18 jam, dan mendapatkan istirahat selama 6 jam, bahkan mereka juga pernah berdi untuk bekerja selama 30 jam.

"30 jam berdiri kerja dan diselingi waktu 6 jam alias waktu makan, dan itu disebut waktu istirahat katanya, enggak masuk akal," tutur Hansol.

Hansol memaparkan bahwa mereka tidak bisa lepas dari lingkungan kerja yang mirip dengan perbudakan.

Baca Juga: Catat! Malam ini Pemandangan Hujan Meteor Eta Aquariids Bisa Kita Nikmati Lagi

"Ini tipikal banget cara kerja eksploitasi, dengan cara kerja diikat di atas pantai, udah gitu passport kemungkinan dirampas," jelas Hansol.

Jong Cheol selaku pengacara dari Pusat Hukum Publik menyatakan kemungkinan passpor ABK disita dan ada uang deposit agar mereka tidak kabur.

Mirisnya, lima ABK Indonesia hanya menerima gaji sebesar 140 ribu Won atau Rp 1,7 juta selama 13 bulan bekerja, jika dibagi per bulan mereka hanya menerima sekitar 11 ribu Won atau Rp 135 ribu per bulan.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x