Muncul Ajakan 'Bunuh Semua' Penduduk Tiongkok di Kuil Jepang Akibat Wabah COVID-19

- 7 Mei 2020, 14:19 WIB
Orang-orang mengunjungi Kuil Yasukuni, yang didedikasikan untuk mengenang kematian perang Jepang, di Tokyo pada 15 Agustus 2019
Orang-orang mengunjungi Kuil Yasukuni, yang didedikasikan untuk mengenang kematian perang Jepang, di Tokyo pada 15 Agustus 2019 //Toru Hanai

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Wabah virus corona yang kini telah menjadi pandemi mematikan di berbagai negara diduga muncul pertama kali di Kota Wuhan, Tiongkok.

Akibatnya, kini negara-negara terdampak 'terpaksa' harus menerapkan kebijakan-kebijakan seperti physical distancing bahkan hingga memberlakukan kebijakan lockdown untuk menekan penyebaran virus COVID-19.

Di level Asia, Jepang menjadi salah satu negara yang memiliki kasus positif COVID-19 dengan angka yang cukup besar yakni, 15.253 pasien.

Baca Juga: Tak Kembali ke Rumah Selama 2 Bulan Akibat Lockdown, Kulkas Dipenuhi Belatung

Jumlah kasus positif COVID-19 yang terus betambah setiap harinya membuat sejumlah oknum tak bertanggung jawab melakukan tindakan vandalisme di sebuah kuil yang ada di Jepang.

Dikabarkan Japan Times, berdasarkan keterangan pihak kepolisian pada Selasa, 5 Mei 2020 sebuah graffiti telah ditemukan di toilet umum di Kuil Yasukuni, yang mengarah pada ancaman kepada penduduk Wuhan, yang merupakan pusat wabah virus corona di Tiongkok.

Kuil Yasukuni berada di distrik Chiyoda, Tokyo, Jepang. Masyarakat di sana menyebut Kuil Yasukini sebagai 'kuil bangsa damai' karena dianggap sebagai monumen peringatan terkait dengan perang, untuk mengenang dan menghormati para prajurit yang tewas dalam pertempuran.

Baca Juga: Catat! Malam ini Pemandangan Hujan Meteor Eta Aquariids Bisa Kita Nikmati Lagi

Aksi vandalisme ini dilakukan di kuil yang dianggap sebagai simbol militerisme masa lalu Jepang bagi negara-negera tentangganya di Asia.

Coretan ancaman tersebut ditemukan pertama kali pada hari Senin, 4 Mei 2020 lalu.

Berdasarkan penuturan pihak kepolisian setempat, graffiti yang ditulis dalam bahasa Jepang tersebut diterjemahkan sebagai sebuah ancaman sekaligus ajakan untuk 'membunuh semua' penduduk Tiongkok.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Virus Corona Tak Kunjung Usai, Ancaman Binasakan Warga Tiongkok Muncul di Kuil Jepang"

Aksi tak terpuji tersebut muncul tak lama setelah Perdana Menteri Jepang mengumumkan kebijakan terbaru terkait dengan penanganan pandemi virus corona.

Dikabarkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, pada Senin, 4 Mei 2020 kemarin, Shinzo Abe mengumumkan bahwa kondisi darurat nasional di Jepang akan diperpanjang hingga akhir Mei.

Shinzo Abe menilai saat ini masih terlalu cepat bagi pemerintah Jepang untuk mencabut status darurat nasional yang sedang dijalankan.

Baca Juga: Bau Menyengat Hebohkan Warga Bandung Barat, Sempat Mengira Ada Kebocoran Gas

"Ini akan sulit bagi kita untuk kembali pada kehidupan normal kita pada 7 Mei 2020. Kita perlu menyiapkan sesuatu untuk bersiap dalam pertempuran jangka panjang ini," tutur Perdana Menteri Shinzo Abe.

Namun, Pemerintah Jepang juga sudah memberikan 'keringanan' untuk beberapa kebijakan terutama yang berkaitan dengan sektor ekonomi.

Kebijakan perpanjangan masa darurat nasional tersebut ada kaitannya dengan yang terjadi di pulau Hokkaido, Jepang.

Baca Juga: Semua Moda Transportasi Kembali Diizinkan Beroperasi, Budi Karya: Ada Kriterianya

Kepulauan Hokkaido baru-baru ini kembali memberlakukan kebijakan lockdown, setelah sebelumnya sempat dicabut selama 26 hari. Hal ini dikarenakan Pulau Hokkaido kembali diserang oleh pandemi COVID-19 gelombang kedua.

Tercatat adanya 726 kasus aktif COVID-19 atau meningkat drastis hingga 80 persen dari gelombang pertama yang tercatat hanya 279 kasus.

Kepulauan Hokkaido mencatat terjadinya 18 kasus baru dalam sehari akibat pandemi COVID-19.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x