PR BOGOR – Seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan tujuh orang tewas akibat tembakan dan 140 terluka dalam bentrokan antara tentara yang melakukan kudeta dan pengunjuk rasa.
Pemimpin kudeta, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, membubarkan Dewan Berdaulat militer sipil yang telah dibentuk untuk membimbing negara menuju demokrasi setelah penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir dalam pemberontakan rakyat dua tahun lalu.
Burhan mengumumkan keadaan darurat pasca terjadi kudeta dengan mengatakan angkatan bersenjata perlu melindungi keselamatan dan keamanan.
Baca Juga: Sejarah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang Bangkainya Ditemukan Tim Arkeolog
Dia berjanji untuk mengadakan pemilihan pada Juli 2023 dan menyerahkannya kepada pemerintah sipil terpilih saat itu.
“Apa yang dialami negara saat ini merupakan ancaman dan bahaya nyata bagi impian para pemuda dan harapan bangsa,” ujar Burhan dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari Reuters.
Kementerian Penerangan Sudan, yang masih setia kepada Perdana Menteri Abdalla Hamdok, mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa konstitusi transisi hanya memberikan hak kepada perdana menteri.
Dewan Keamanan PBB kemungkinan akan membahas Sudan secara tertutup pada Selasa ini, kata para diplomat.
Baca Juga: Letjen Purn Sudi Silalahi Meninggal Dunia, Mahfud MD: Almarhum adalah Sahabat yang Baik