Penelitian Membuktikan dalam Waktu 30 Detik Saja Virus Corona Bisa Mati dengan Teknologi Ini

- 3 Januari 2021, 12:51 WIB
Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona /pixabay/

"LED tersedia dalam berbagai panjang gelombang, yang dikenal sebagai A, B dan C," kata Mamane.

Baca Juga: Digaji Negara hingga Puluhan Juta, Anggota Termuda DPR Ini Bongkar Cara Habiskan Uang Fantastis Itu

Sinar UV-A memiliki panjang gelombang pada kisaran 315 nanometer (nm) hingga 400 nm. UV-B, juga dikenal sebagai sinar gelombang sedang, memiliki panjang gelombang 280-315 nm; UV-C memiliki panjang gelombang 200-280 nm.

UV-A dipancarkan oleh matahari (dan sumber buatan seperti tanning bed) dan lebih lemah dari UV-B dan C.Iv-A memiliki beberapa manfaat bagi manusia, seperti pembentukan vitamin D, tetapi juga menyebabkan kulit terbakar dan dalam beberapa kasus sebabkan kanker kulit.

Radiasi UV-B dan C tidak pernah benar-benar mencapai manusia secara alami karena sinar ini diserap oleh lapisan ozon Bumi.

Baca Juga: Rocky Gerung Beberkan Rekam Jejak Jokowi dan Mahfud MD, Sebut Minggu Depan akan Terjadi Sesuatu

Panjang gelombang ultraviolet ini sedang diperiksa oleh para peneliti Tel Aviv, mereka mengatakan sangat efektif dalam desinfeksi menggunakan bohlam LED.

“Kami tahu, misalnya, bahwa staf medis tidak punya waktu untuk mendesinfeksi secara manual, katakanlah, keyboard komputer dan permukaan lain di rumah sakit dan hasilnya adalah infeksi dan karantina,” kata Mamane.

"Sistem desinfeksi berdasarkan bohlam LED, bagaimanapun, dapat dipasang di sistem ventilasi dan AC, misalnya, dan mensterilkan udara yang dihisap dan kemudian dipancarkan ke dalam ruangan," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Erick Thohir Tegaskan Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Mobil Listrik, 'Jakarta-Bali Hanya R200 Ribu'

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah