Vatikan Bersiap Rekonsiliasi dengan Amerika Serikat? Paus Francis Telepon Joe Biden Ucapkan Selamat

13 November 2020, 05:46 WIB
Foto yang dijadikan thumbnail artikel hoaks yang sebenarnya adalah foto saat pertemuan perwakilan pemimpin muslim Italia dengan Paus Francis untuk menyampaikan undangan. /Dok. Mafindo/

PR BOGOR - Paus Francis menyampaikan selamat atas kemenangan presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden via sambungan telepon, pada Kamis, 12 November 2020 waktu setempat.

Langkah ini seolah menjadi upaya Vatikan membangun kembali hubungan dengan Amerika Serikat setelah Paus Francis memiliki hubungan kontroversial dengan Donald Trump selama empat tahun kepemimpinan Presiden Republik itu.

Dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Reuter, Jumat, 13 November 2020, percakapan Joe Biden dengan Pau Francis diumumkan tim transisi.

Baca Juga: Jadi Cover Majalah WSJ Edisi November, BTS Ceritakan Penulisan Lagu Mereka, V Ungkap Lagu Stigma

Baca Juga: Tayangan Acara Trans TV Jumat 13 November 2020: Hunger Games Mockingjay Part I Tayang Malam Ini

Baca Juga: Paul Pogba Terpinggirkan di Man United, Phil Neville Pertanyakan Keputusan Ole Gunnar Solskjaer

Terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden bakal menjadi presiden beragama Katolik kedua dalam sejarah AS, yang akan memasuki Gedung Putih 'kembali' pada 20 Januari 2020 mendatang.

Paus Francis berselisih dengan Donald Trump tentang sejumlah masalah, termasuk Tiongkok, perubahan iklim, Kuba, dan imigrasi.

"Presiden terpilih berterima kasih kepada Yang Mulia karena memberikan berkah dan selamat dan mencatat penghargaannya atas kepemimpinan Yang Mulia dalam mempromosikan perdamaian, rekonsiliasi, dan ikatan bersama umat manusia di seluruh dunia," kata tim transisi dalam sebuah pernyataan.

“(Biden) mengungkapkan keinginannya untuk bekerja sama atas dasar kepercayaan bersama pada martabat dan kesetaraan semua umat manusia dalam berbagai masalah seperti merawat yang terpinggirkan dan yang miskin, mengatasi krisis perubahan iklim, dan menyambut serta mengintegrasikan imigran dan pengungsi ke dalam komunitas kami,” katanya.

Baca Juga: Diduga hanya karena NonMuslim, Siswa di Depok Gagal Jadi Ketua OSIS, Pemilihan Sempat Diulang

Baca Juga: Soal Kembali Berlaganya Marc Marquez di MotoGP 2020 Belum Jelas, Tim Repsol Honda Berikan Konfirmasi

Baca Juga: Baru Sepekan Sembuh, Rossi Positif Covid-19 Lagi, Diduga Tertular dari Sang Kekasih Usai dari Pesta

Pada Februari 2016, ketika Donald Trump dari Partai Republik masih menjadi calon presiden, Paus Francis mengkritik janjinya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan Meksiko.

Saat itu, Paus Francis menyindir sikap Donald Trump tersebut dengan mengatakan seorang pria yang ingin membangun tembok "bukanlah seorang Kristen".

Setelah Donald Trump terpilih, Paus Francis mengkritik keputusan presiden untuk menarik diri dari perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global dan kebijakan pemerintahannya yang memisahkan keluarga migran yang memasuki Amerika Serikat.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada tahun 2018, Paus Francis mengatakan, dia sedih dengan keputusan Donald Trump untuk membatalkan kesepakatan yang ditolong Vatikan selama pemerintahan Barack Obama sebelumnya untuk mendorong perdagangan dan perjalanan dengan Kuba.

Baca Juga: Lionel Messi Dikabarkan Siap Pindah ke PSG, Ayah La Pulga Angkat Bicara

Baca Juga: Rizieq Shihab Ingatkan Negara Jangan Ada Kriminalisasi Ulama, Moeldoko Bilang kalau Salah Ditangkap

Baca Juga: Liverpool Krisis Bek Tengah, Mantan Pemain Sebut Skuad The Reds dalam Kondisi Tertekan

Joe Biden, yang menghadiri Misa pada hari Minggu, akan menjadi presiden Katolik Amerika pertama sejak sesama Demokrat John F. Kennedy pada 1960-an.

Umat ​​Katolik Amerika yang konservatif, banyak di antara mereka yang memilih Donald Trump, mengatakan para pendeta seharusnya tidak memberikan persekutuan dengan Joe Biden karena pandangannya mendukung hak aborsi.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler