5 Fakta Negara Vanuatu, Baru Terbebas Kanibalisme, 50 Tahun Lalu Warga Terbiasa Makan Daging Manusia

28 September 2020, 14:41 WIB
Negara Vanuatu. (Foto: residency-bond.eu) /

PR BOGOR - Vanuatu menjadi satu-satunya negara di dunia yang mendukung kemerdekaan Papua, pandangan lain yang menyebut Indonesia melakukan pelanggaran HAM bagi warga Papua juga disampaikan lansung dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Perwakilan diplomat Indonesia, Silvany Austin Pasaribu pun kemudian dengan tegas menyerang balik pimpinan Vanuatu dalam sidang itu, meminta mereka tidak ikut campur bagaimana Indonesia bernegara.

"Memalukan negara yang satu ini (Vanuatu) terus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat mengenai bagaimana Indonesia seharusnya bertindak atau mengatur dirinya sendiri," kata diplomat muda Silvany Austin Pasaribu yang disampaikan langsung di depan pimpinan Vanuatu dalam sidang itu, sebagaimana dilansir dari Galamedia.com, Minggu 27 September 2020.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Hias Janda Bolong, Capai Ratusan Juta 7 Keistimewaan Ini Sebanding dengan Harganya

Vanuatu merupakan negara berbentuk Republik di kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan, tepatnya di sebelah timur Australia, timur laut Kaledonia Baru, barat Fiji dan selatan Kepulauan Solomon.

Berikut lima fakta negara Vanuatu diraangkum dari Galamedia.com:

1. Baru bebas kanibalisme tahun 1970

Antropolog meyakini kanibalisme di negara itu selesai di tahun 1969. Berdasarkan laporan Squires, 50 tahun lalu penduduk di Vanuatu memiliki reputasi sebagai kanibal yang menakutkan.

Baca Juga: UGM Temukan Alat Deteksi Dini Gempa Bumi, BMKG Bilang Lebih Mudah Layaknya Tes Covid-19, Dicek Suhu

Catatan tahun 1839, dua misionaris Inggris pertama yang akan dikirim dari London Missionary Society dibunuh dan menjadi korban kanibalisme di Pulau Martir yang kini dikenal sebagai Erromango.

Artikel ini telah tayang di Galamedia.com dengan judul 'Serang Indonesia di Forum Internasional, Lima Fakta Mengejutkan Vanuatu Negara Penemu Bungee Jumping'.

Berna Kambai, warga setempat menyampaikan, setelah berkunjung tahun 2008, penulisnya bahkan ditawari tips tentang cara terbaik memasak manusia.

"Pertama, nenek moyang kita akan menggali lubang di tanah. Mereka akan memasukkan batu panas ke dalam lubang, lalu memotong jasad menjadi beberapa bagian dan meletakkannya di atasnya. Mereka akan menambahkan ubi dan talas, lalu menutupnya dengan batu panas dan daun pisang agar uapnya tetap masuk.”

"Waktu memanggang standar kabarnya tiga sampai lima jam dan bagian kepala menjadi bagian yang diserahkan pada kepala desa," katanya.

Baca Juga: Mengintip Vanuatu Negara Kepulauan Kecil di Samudera Pasifik, Tuding Indonesia Langgar HAM di Papua

2. Negara paling berbahaya

Vanuatu, negara ini sangat berisiko tinggi tersapu bencana. Laporan World Risk dari Universitas PBB untuk Lingkungan dan Keamanan Manusia menetapkan persentase risiko untuk total 173 negara.

Berbagai kemungkinan, negara ini bisa saja mengalami gempa bumi, badai, banjir, kekeringan, dan naiknya permukaan laut Vanuatu menduduki peringkat teratas dengan 36,43 persen. Disusul Tonga, Filipina, Guatemala, dan Bangladesh.

3. Penemu bungee jumping

Baca Juga: Sinopsis Now You See Me 2 Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini, Misi Baru Pengarah Horsemen Agen FBI

Bungee jumping yang kini menjadi aktivitas para adrenaline junkies ternyata sudah jauh lebih dulu dilakukan di sini. Bahkan bisa jadi lebih ekstrem.

Tepatnya sebagai bagian dari ritual Nanggol di mana warga melompat dari menara kayu setinggi 20-30 meter.

Ritual dilakukan saat tanaman ubi rambat tumbuh di awal April di Pulau Pentakosta. Saat itu warga akan membangun menara kayu dengan tinggi tak kurang dari 20 meter.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Seharusnya Lebih Cerdas Lagi, Tak Perlu Koar-koar G30S PKI Demi Masuk Bursa Capres

Saat menara rampung, biasanya akhir Mei, pria dewasa dan anak-anak akan melompat, terjun bebas dari menara dengan tanaman rambat melilit pergelangan kaki mirip tali pengaman dalam bungee jumping.

Soal persamaan Nanggol dan bungee jumping, ternyata Vanuatu sempat menuntut royalti dari penyedia petualangan modern karena dianggap telah mencuri tradisi mereka.

4. Paling sedikit dikunjungi dan paling bahagia

Vanuatu memiliki sistem transportasi yang sulit dan mahal. Vanuatu negara yang paling sedikit dikunjungi warga dunia. Hanya 95.000 orang saja yang berkunjung ke sini tiap tahunnya.

Baca Juga: Beri Motivasi, Pasiter Kodim Brebes Ikut Kerja Bersama Satgas TMMD dan Warga

Bisa jadi karena dari Inggris saja misalnya perlu 33 jam dengan biaya £1.647 atau Rp 33 juta untuk mencapainya. Meski demikian Happy Planet Index sempat menempati posisi keempat negara paling bahagia di dunia.

5. No smoking country

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa tahun lalu, Negara Vanuatu ternyata satu dari 10 negara paling bebas tembakau di dunia.

Baca Juga: Harga Tanaman Janda Bolong Capai Rp40 Sampai Rp100 Juta, Ternyata 5 Alasan Ini Jadi Biangkeroknya

Otoritas setempat juga bertekad melarang makanan Barat yang diimpor sebagai upaya menangkal potensi masalah kesehatan.

Provinsi Torba dengan populasi di bawah 10.000 jiwa dan mayoritas petani juga berniat menerbitkan undang-undang yang melarang semua makanan asing dengan target menjadi wilayah yang sepenuhnya organik.***(Mia Fahrani/Galamedia News/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler