Ya Allah... Rusia Bilang Konflik di Gaza Tak Akan Bisa Damai karena Israel Terus Langgar Hukum Internasional

29 Februari 2024, 16:30 WIB
Pasukan Israel penjajah menyamar dan membunuh tiga militan Palestina dalam operasi rahasia di sebuah rumah sakit di kota Jenin. /Foto: REUTERS/Raneen Sawafta

PEMBRITA BOGOR - Rusia buka suara soal konflik di Jalur Gaza. Usah untuk menyelesaikan perselisihan antara Israel dan Palestina akan sia-sia tanpa penghormatan terhadap hukum internasional, menurut pernyataan dari Maria Zakharova, perwakilan Kementerian Luar Negeri Russia.

Sebagai contoh pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel adalah meyerang rumah sakit lebih dari satu kejadian, yakni di antaranya RS Al Shifa, RS Indonesia di Gaza, Rumah Sakit Ibn Sina di Jenin Tepi Barat, dan masih banyak lainnya.

Isarel sering kali menuding Hamas memiliki pusat komando bawah tanah yang tersembunyi di rumah sakit tersebut.

Atas penyelesaian konflik, Zakharova menekankan, tanpa mengikuti rencana Israel yang terkini, pencapaian perdamaian yang langgeng adalah tidak mungkin terjadi. Dirinya mengatakan hal tersebut pada konferensi pers pada Rabu, 28 Februari 2024.

Rusia, kata Zakharova, percaya meskipun belum meninjau seluruh rencana Israel, berdasarkan informasi yang tersedia, rencana itu tampaknya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang mengatur penyelesaian sengketa Israel-Palestina.

"Sejarah membuktikan bahwa inisiatif penyelesaian masalah di Timur Tengah pasti akan gagal jika tidak sesuai dengan keputusan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang memerintahkan agar negara Palestina didirikan sesuai perbatasan yang ditetapkan pada 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," katanya, sebagaimana dilansir Bogor.Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu, Kamis, 29 Februari 2024.

Zakharova menilai, mempertahankan gencatan senjata yang berkesinambungan di Jalur Gaza perlu diutamakan sebagai langkah esensial untuk mencapai solusi menyeluruh terhadap perselisihan Israel-Palestina.

"Untuk mencapai hal ini, kami, bersama pihak-pihak lain dengan tujuan yang sama, mengerahkan segala upaya di DK PBB. Sayangnya, Amerika Serikat menghalangi upaya-upaya tersebut," kata dia.

Konflik dengan Israel dapat Diselesaikan, Warga Palestina Harus Bersatu!

Pasukan Zionis Israel penjajah menyamar menjadi warga Palestina dan staff medis untuk bisa masuk ke rumah sakit dan membunuh tiga orang warga di RS Tepi Barat. /Foto: REUTERS/Tangkapan layar CCTV

Zakharova juga menyoroti pentingnya persatuan politis dan geografis penduduk Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat dalam upaya menyelesaikan konflik dengan Israel.

"Tanpa kesatuan itu, ada risiko situasi di zona konflik bisa kembali ke status quo sebelum 7 Oktober, yang pada akhirnya akan memicu lagi gelombang kekerasan, semakin banyak korban jiwa, dan kian meruntuhkan stabilitas Timur Tengah," kata Zakharova.

Peran negaranya, Rusia, kata Zakharova, juga berpengaruh. Rusia berinisiatif menggelar konsultasi tingkat menteri bagi pihak-pihak luar yang terlibat dalam penyelesaian konflik di Palestina-Israel.

Baca Juga: Hamas Kutuk Serangan Israel Penjajah ke Rafah Selatan: Netanyahu-Joe Biden Harus Bertanggung Jawab!

Hingga kini, agresi militer Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 sudah menewaskan sedikitnya 29.954 warga Palestina dan mencederai lebih dari 70.000 orang lainnya.

Data dari PBB menginformasikan, 85 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60 persen infrastruktur Gaza rusak dan hancur, dan menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.***

Editor: Khairul Anwar

Tags

Terkini

Terpopuler