3 Bulan Malaysia Lockdown Kucing Peliharaan Ditinggal Majikan di Pasar, Banyak Ditemukan Tewas

11 Juni 2020, 09:31 WIB
ILUSTRASI kucing.* /REUTERS/

 

PR BOGOR - Sebagian warga di Johor Baru Malaysia meninggalkan kucing, hewan peliharaan mereka di pasar-pasar selama kebijakan lockdown atau Perintah Kawalan Pergerakan (PKP), sejak Maret 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari The Star, Kamis 11 Juni 2020, Ketua Masyarakat Penyelamatan Satwa Penyelamatan Hewan (Peduli) Joseph Chia mengatakan, pembuangan kucing dan anjing menjadi masalah yang sudah berlangsung lama, bahkan sebelum pandemi Covid-19.

Pemilik yang tidak bisa merawat hewan peliharaan mereka biasanya memilih untuk meninggalkan mereka di tempat yang mereka anggap aman seperti pasar dan pusat jajanan.

Baca Juga: Dorce Gamalama Resmi Jadi Sopir Raffi Ahmad, Keinginannya Dimulai dari Mimpi Sejak Bulan Ramadhan

Padahal hewan-hewan itu biasa dirawat di rumah, sehingga ketika ditinggalkan majikannya di pasar akan sulit bertahan hidup.

“Banyak yang menderita luka-luka dan mati. Dalam kasus kucing dan anjing yang tidak dimandikan atau disterilkan, mereka akan bereproduksi, yang menyebabkan lebih banyak nyasar berkeliaran di jalanan, ” kata Chia.

Dia mengatakan, Cares menerima semakin banyak keluhan tentang nyasar selama MCO, dengan panggilan untuk menyelamatkan beberapa.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Kabupaten Bogor 10 Juni: Tambahan Kasus dari Klaster Nanggung, Total 262

Dia menambahkan, otoritas lokal harus bekerja dengan dokter hewan dan LSM untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya sterilisasi dan membuat layanan terjangkau bagi pemilik hewan peliharaan.

Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman Terhadap Hewan (SPCA) Wakil Presiden Johor Baru, Dr Edwin Singam mengatakan, banyak anak-anak kucing yang ditinggalkan majikan di kliniknya di Johor Jaya.

Berutungnya, sebagian anak kucing dan dua anak anjing, yang juga ditinggalkan di kliniknya, segera menemukan majikan baru.

Baca Juga: 4 ASN Pemkot Bogor Positif Corona, 56 ODP Jalani Swab di Antaranya Ade Sarip Hidayat

“Saya tidak punya pilihan selain membawanya dan memposting gambar di media sosial untuk diadopsi," ungkapnya.

Otoritas Malaysia mengumumkan akan membuka aktivitas masyarakatnya secara bertahap, bahkan perjalanan domestik akan kembali dibuka mulai 10 Juni 2020.

Selama tiga bulan terkahir ini, Malaysia telah melakukan karantina bagi penduduknya, sebagai upaya pencegahan pandemi virus corona.

Baca Juga: Sering Dimintai Uang Ibu Mertua, Pria di Aceh Bunuh Keji Ibu Kandungnya yang Berprofesi Pengemis

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengkalamim, kasus Covid-19 di negaranya berhasil dikendalikan.

Malaysia akan memulai fase pemulihan baru untuk menghadapi pandemi Covid-19 hingga 31 Agustus 2020.

"Saya sadar pemerintah tidak bisa mengendalikan hidup Anda selamanya untuk mengendalikan virus," kata Muhyiddin Yassin.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: The Star

Tags

Terkini

Terpopuler