Sebut COVID-19 'Berita Bohong', Warga Lakukan Aksi Turun ke Jalan

14 April 2020, 16:05 WIB
PARA pengunjuk rasa di British Columbia.* //SMCP/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Mewabahnya penularan virus corona di berbagai belahan dunia menandakan sangat cepat dan berbahayanya akan keberadaan dari virus ini.

Mirisnya, sejumlah warga Vancouver melakukan aksi unjuk rasa turun ke jalan untuk menyatakan bahwa virus corona adalah 'Berita Bohong'.

Menteri Kesehatan Provinsi mengecam aksi tersebut karena dianggap telah meremehkan penderitaan orang lain yang menghadapi virus corona.

Baca Juga: Terkejut Dinyatakan Positif Corona Padahal 3 Minggu Tidak Keluar Rumah

Sebuah Foto dan video menunjukkan sekitar 15 orang yang ikut dalam aksi unjuk rasa, dan berkumpul di Balai Kota.

Para demonstran kemudian bergerak menuju ke Pusat Kota Vancouver, dalam aksinya mereka menyerukan masyarakat untuk menetang aturan sosial distancing.

Sebelumnya, pemerintah memang menganjurkan kepada warganya untuk tetap berada di rumah guna meminimalisir penularan virus corona.

Baca Juga: Pasien Corona Alami Gangguan Jantung Setelah Diberi Obat Malaria

Aturan ini juga berlaku di Kanada, banyak restoran dan perusahaan yang diminta untuk menutup kegiataanya sementara waktu.

Selain itu, sekolah dan pelayanan publik juga dihentikan sementara waktu untuk mengurangi penyebaran COVID-19.

Petugas Kesehatan Provinsi Dr Bonnie Henry mengatakan pada Senin, 13 April 2020 bahwa pengunjuk rasa itu hanya ingin mengungkapkan sebagian kekhawatirannya seperti yang banyak dirasakan oleh warga lain.

Sumber artikel dari ciebon.pikiran-rakyat.com dengan judul "Warga Melakukan Unjuk Rasa, Mengatakan Bahwa Virus Corona Hanyalah 'Berita Bohong'"

"Sebagian orang melakukan apa yang perlu mereka lakukan," kata Henry.

Menteri Kesehatan BC Andrian Dix juga telah mengetahui kabar terkait video protes yang menyebar itu.

"Kami telah melihat satu atau dua contoh minggu ini, orang berperilaku sangat buruk," ucap Dix.

Baca Juga: Penyebarannya Sulit Diatasi, Jangan Berharap Pada Vaksin Virus Corona

Saat ini yang paling diperlukan adalah fokus pada penanganan virus corona dan tidak terlalu menghiraukan para pengunjuk rasa tersebut.

Hendry mengatakan upaya menjaga jarak secara fisik akan terus ditegakkan karena keadaan saat ini semakin mengkhawatirkan.

Individu yang melanggar akan dikenakan biaya hingga 750 US dollar atau setara dengan Rp 11,7 juta, sementara untuk para perusahaan yang melanggar akan dikenakan biaya denda sebesar 37.500 US dollar atau setara dengan Rp 588 juta.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan

Tags

Terkini

Terpopuler