PR BOGOR - Malaysia mengumumkan data terbaru kinerja ekonomi negaranya yang masuk jurang resesi setelah Produk Domestik Bruto (PDB) berkontraksi kedua kalinya di kuartal II 2020.
Ekonomi tercatat -16,5 persen (QtQ) pada triwulan kedua 2020. Sedangkan pada kuartal I, ekonomi sebelumnya -2 persen.
Secara basis tahunan (YoY), ekonomi terkontraksi -17,1 persen. Namun di kuartal I, ekonomi masih positif 0,7 persen (tahunan).
Baca Juga: Bongkar Bahasa Tubuh Jokowi Saat Menyampaikan Pidato Kenegaraan, Pakar: Ada yang Tidak Sinkron
Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan yang berlangsung selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Dengan ini Malaysia masuk ke resesi teknikal.
Ini merupakan kontraksi ekonomi pertama sejak triwulan ketiga 2009 dan penurunan paling tajam sejak triwulan keempat tahun 1998.
Diberitakan di Galamedia.com, pengumuman ini juga di luar ekspektasi sebelumnya, di mana ekonomi diramal -10 persen.
Baca Juga: Anak Amien Rais Cekcok dengan Awak Kabin Lantaran Tak Mau Ditegur, Termasuk dengan Petinggi KPK
Lockdown guna mencegah Covid-19 menghancurkan ekonomi negara itu. Konsumsi rumah tangga merosot hingga 18,5 persen sementara investasi turun 28,9 persen.
Artikel ini telah tayang di Galamedia.com dengan judul 'Malaysia Masuk Jurang Resesi, Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia?'.
Permintaan eksternal masih berkontribusi negatif ke PDB. Ekspor dan impor turun tajam. Di sisi lain jasa produksi, sektor jasa dan manufaktur mengalami kontraksi. Pertambangan dan konstruksi juga turun.
Baca Juga: Densus 88 Antiteror Bekuk 15 Terduga Teroris dan Pimpinan JAD, Satu di Antaranya Fasilitator Suriah
Bank sentral negara itu mengatakan koreksi ekonomi ini mencerminkan dampak dari upaya penanganan wabah virus corona Malaysia.
Negara itu telah menerapkan penguncian (lockdown) yang disebut dengan Movement Control Order (MCO) selama tiga bulan terakhir.
Langkah itu telah membuat aktivitas ekonomi Malaysia, seperti produksi dan konsumsi, tidak bisa berjalan normal.***(Dicky Aditya/Galamedia News/PRMN)