Detik-Detik Nabi Muhammad SAW Wafat, 'Allah Utus Malaikat Maut Menyerupai Manusia Berpakaian Rapi'

- 29 Oktober 2020, 16:37 WIB
CATAT! Ini Doa dan Sholawat Saat Maulid Nabi Muhammad Wajib Dibacakan Banyak Manfaat.
CATAT! Ini Doa dan Sholawat Saat Maulid Nabi Muhammad Wajib Dibacakan Banyak Manfaat. /

PR BOGOR - Pasukan Usamah bin Zaid RA sempat dibentuk Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya untuk merebut Baitul Maqdis dari pasukan Romawi.

Melansir Pikiranrakyat-bekasi.com, malam itu, tepatnya di bulan Safar pasukan Usamah bin Zaid yang diutus Nabi Muhammad SAW keluar dari kawasan Madinah.

Nabi Muhammad SAW kemudian berkata kepada Abu Muwaidah, salah satu mantan budak nabi yang sering menemani Rasulullah SAW hingga akhir hidupnya.

Baca Juga: Jika Volume Kendaraan Terus Meningkat, Polres Bogor akan Tutup Jalur Puncak Bogor

Apa yang kemudian dikatakan Rasulullah? Abu Muwaidah meriwayatkan apa yang dikatakan nabi saat itu, saat Nabi Muhammad SAW ingin mengunjungi kuburan Baqi.

Nabi Muhammad SAW mendoakan penghuni Baqi, mendoakan kebaikan dan rahmat untuk mereka.

Pada malam itu Jibril Alaihissalam turun ke Baqi dan berkata, "Tuhanmu hai Muhammad, memberikan kepadamu kesempatan untuk hidup sampai hari kiamat, kekal, mati nanti tapi hari kiamat, sekarang dipanjangkan umur kamu."

Baca Juga: Rekomendari Film yang Dapat Ditonton Bersama Keluarga Saat Libur Panjang

Nabi Muhammad SAW pun mengatakan, "Sungguh wahai Abu Muwaidah aku telah diberikan pilihan oleh Tuhanku, Allah untuk memimpin bumi ini dan seluruh perbendaharaannya dan aku nanti masuk surga kalau aku meninggal dengan aku bertemu dengan Tuhanku atau meninggal sekarang dan aku masuk surga."

Artikel ini telah tayang di Pikiranrakyat-bekasi.com dengan judul 'Mengharukan, Kisah Detik-detik Nabi Muhammad SAW Dijemput oleh Malaikat Maut'.

Abu Muwaidah sempat berkata, "Kalau begitu wahai utusan Allah, pilihlah kami, jangan anda meninggal, biarkan anda memimpin kami."

Maka Nabi Muhammad SAW menjawab, "Tidak wahai Abu Muwaidah, tidak sama sekali, aku mendahulukan pertemuan dengan Tuhanku dan surga."

Baca Juga: Retno Marsudi Dipuji Menlu AS Mike Pompoe Lantang Suarakan Kedaulatan Laut China Selatan: Dia Kuat

Maka pada saat itu Nabi Muhammad SAW waktu mengatakan aku memilih Tuhanku dan surga, setelah itu Nabi Muhammad SAW balik bersama Abu Muwaidah, begitu tiba di rumah Nabi Muhammad SAW dan mulailah beliau merasakan sakit kepala dan beliau merasa sakit kepala yang luar biasa pada saat itu.

Singkat cerita di saat Beliau sakit parah, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya turun ke bumi menemui Rasulullah SAW dengan berpakaian sebaik-baiknya. Allah menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah SAW dengan lemah lembut.

Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka dia dibolehkan masuk. Tetapi jika Rasulullah tidak mengizinkannya, dia tidak boleh masuk dan hendaklah dia kembali saja.

Baca Juga: Kumpulan Puisi untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Dia menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah, Malaikat Maut pun berkata, “Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!”

Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu, “Wahai Abdullah (hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit.” Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi, “Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?”

Akhirnya Rasulullah SAW mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu Rasulullah bertanya kepada puterinya Fatimah, “Siapakah yang ada di muka pintu itu?” Fatimah menjawab, “Seorang lelaki memanggil Rasulullah. Saya katakan kepadanya bahwa Rasulullah dalam keadaan sakit. Kemudian dia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma.”

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Presiden Jokowi Menyatakan Sanggup Menjadi Dokter?

Rasulullah bersabda, “Tahukah kamu siapakah dia?” Fatimah menjawab, “Tidak wahai Rasulullah.” Lalu Rasulullah menjelaskan, “Wahai Fatimah, dia adalah pengusir kelezatan, pemutus keinginan, pemisah jamaah dan yang meramaikan kubur. Kemudian Rasulullah bersabda, “Masuklah, wahai Malaikat Maut.”

Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan, “Assalamualaika ya Rasulullah.” Rasulullah saw pun menjawab, “Waalaikassalam ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?”

Malaikat Maut menjawab, “Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan. Jika tidak, saya akan pulang.” Rasulullah bertanya, “Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan Jibril?” Jawab Malaikat Maut, “Saya tinggalkan dia di langit dunia.”

Baca Juga: Megawati Remehkan Milenial, Ernest Prakasa Bela: Generasi Sekarang Lincah Beda dengan Jaman Mega

Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril datang lalu duduk di samping Rasulullah. Maka bersabdalah Rasulullah, “Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?” Jibril menjawab, “Ya, wahai kekasih Allah.”

Ketika roh Rasulullah sampai di pusat perut, Rasulullah berkata, “Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut.” Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril memalingkan wajahnya.

Lalu Rasulullah bertanya, “Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang wajahku?” Jibril menjawab, “Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka Rasulullah, sedangkan Rasulullah sedang merasakan sakitnya maut?."

Baca Juga: Sadar Bakal Dirundung Publik, Tanya Megawati: Apa Sumbangsih Milenial kepada Bangsa dan Negara Ini?

Akhirnya roh yang mulia itu meninggalkan jasad Rasulullah. Maka wafatlah manusia mulia itu pada usia 63 tahun. Semoga Allah senantiasa mencurahkan salawat-Nya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, memuliakannya, dan mengagungkannya.***(Ghiffary Zaka/PR Bekasi)

Editor: Amir Faisol

Sumber: PR BEKASI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah