Di Tengah Pandemi COVID-19 Melanda Dunia, Lubang Ozon Baru Terbentuk

- 10 April 2020, 19:58 WIB
PERUBAHAN lapisan ozon di kutub utara (Arktik).*
PERUBAHAN lapisan ozon di kutub utara (Arktik).* /NASA via Science News/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Banyak fenomena langka yang terjadi selama masa pandemi COVID-19 yang melanda dunia.

Sebelumnya ada fenomena bulan 'Supermoon' yang sempat menyambangi langit Indonesia, selain itu ada fenomena lainnya yang tidak kalah menarik yakni terbentuknya lubang ozon baru di bumi.

Lubang ozon baru tersebut terbentuk di daerah Kutub Utara atau disebut juga Arktik.

Baca Juga: Satelit Milik Indonesia, Palapa-N1 Gagal Diluncurkan Roket Tiongkok

kepala ilmuwan ilmu Bumi di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard Space milik NASA, Paul Newman mengatakan terbentuknya lubang ozon langka itu karena suhu dingin yang terus menerus di wilayah kutub.

Selain itu juga adanya dinamika ozon yang sangat sepi telah menyebabkan penipisan lapisan ozon pelindung Bumi di kutub utara.

"Ini peristiwa yang tidak biasa. Ada beberapa penipisan ozon Arktik setiap tahun, tetapi lebih ekstrim pada tahun 2020 dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Newman, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NBC News.

Baca Juga: Susul wilayah DKI Jakarta, Kota Depok Siap Berlakukan Aturan PSBB

Lapisan ozon yang menyelimuti bumi berfungsi seperti kulit pelindung, melindungi permukaan bumi dari radiasi ultraviolet matahari yang berbahaya.

Chlorofluorocarbon menjadi pelaku utama penyebab menipisnya lapisan ozon, bahkan berlubang di beberapa tempat.

Tahun 2020 ini suhu yang sangat dingin menyebabkan awan stratosfer kutub terbentuk lubang di ketinggian kutub utara.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.Com dengan judul "Lubang Ozon Baru Terbentuk di Tengah Pandemi COVID-19, Lokasi di Benua Arktik"

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa jenis awan berperan penting dalam penghancuran ozon bumi karena mereka memberikan permukaan yang tinggi di atmosfer untuk terjadinya reaksi kimia yang melepaskan bentuk klorin berbahaya.

"Ini suhu yang tidak biasa tahun ini yang menyebabkan tingkat awan stratosfer kutub yang tidak biasa, yang menyebabkan penipisan ozon yang juga tidak biasa," ucap Newman.

Lebih lanjut ia menjelaskan faktor yang mempengaruhi terbentuknya lubang ozon di Arktik adalah kurangnya pencampuran ozon yang diamati di dalam stratosfer.

Baca Juga: Susul wilayah DKI Jakarta, Kota Depok Siap Berlakukan Aturan PSBB

Newman mengungkapkan para ilmuwan masih mencari tahu apa yang menyebabkan pencampuran atmosfer menjadi lambat.

Namun kuat dugaan kejadian itu kemungkinan merupakan faktor kunci dalam penipisan ozon di kutub utara Arktik.

Lubang-lubang ozon sebelumnya di Kutub Utara terdeteksi pada tahun 2011 dan 1997, tetapi penipisan tahun ini adalah yang terbesar dalam 41 tahun dalam rekor yang ditemukan NASA.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x