Chlorofluorocarbon menjadi pelaku utama penyebab menipisnya lapisan ozon, bahkan berlubang di beberapa tempat.
Tahun 2020 ini suhu yang sangat dingin menyebabkan awan stratosfer kutub terbentuk lubang di ketinggian kutub utara.
Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.Com dengan judul "Lubang Ozon Baru Terbentuk di Tengah Pandemi COVID-19, Lokasi di Benua Arktik"
Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa jenis awan berperan penting dalam penghancuran ozon bumi karena mereka memberikan permukaan yang tinggi di atmosfer untuk terjadinya reaksi kimia yang melepaskan bentuk klorin berbahaya.
"Ini suhu yang tidak biasa tahun ini yang menyebabkan tingkat awan stratosfer kutub yang tidak biasa, yang menyebabkan penipisan ozon yang juga tidak biasa," ucap Newman.
Lebih lanjut ia menjelaskan faktor yang mempengaruhi terbentuknya lubang ozon di Arktik adalah kurangnya pencampuran ozon yang diamati di dalam stratosfer.
Baca Juga: Susul wilayah DKI Jakarta, Kota Depok Siap Berlakukan Aturan PSBB
Newman mengungkapkan para ilmuwan masih mencari tahu apa yang menyebabkan pencampuran atmosfer menjadi lambat.
Namun kuat dugaan kejadian itu kemungkinan merupakan faktor kunci dalam penipisan ozon di kutub utara Arktik.
Lubang-lubang ozon sebelumnya di Kutub Utara terdeteksi pada tahun 2011 dan 1997, tetapi penipisan tahun ini adalah yang terbesar dalam 41 tahun dalam rekor yang ditemukan NASA.***