Minta Satgas Jangan Tebang Pilih Soal Protokol Covid-19, Muhammadiyah: Jangan hanya Rakyat Kecil

- 15 November 2020, 14:24 WIB
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.*/ANTARA/Katriana/
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.*/ANTARA/Katriana/ /

 

PR BOGOR - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengimbau aparatur pemerintah khususnya Satgas Covid-19 berani menertibkan semua acara yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Aparatur pemerintah, khususnya satgas Covid-19, seharusnya berani menegur dan menertibkan semua acara yang tidak mematuhi protokol," kata Abdul Mu'ti, seperti dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari akun Twitter miliknya @Abe_Mukti, Minggu, 15 November 2020.

Ia juga meminta aparatur keamanan agar dapat lebih proaktif menjelaskan aturan dan konsekuensinya. Sebab menurutnya kalau berupa himbauan, itu merupakan pekerjaan Organisasi Masyarakat (Ormas).

 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius 15 November 2020: Jangan 'Berleha-leha', Kerja Keras, Sukses Mengantarmu

Baca Juga: Sindir Jokowi Jangan Sibuk Ngasih Penghargaan Bintang Mahaputra, PDIP: Pikirkan Kami yang Berjuang

Baca Juga: Link Live Streaming Pernikahan Sule dan Nathalie Holscher, Mau Jadi Khidmatnya Janji Cinta Mereka?

"Kalau menghimbau itu pekerjaan Ormas. Semestinya aparatur keamanan bisa lebih proaktif, misalnya mengadakan musyawarah dan penjelasan aturan dengan segala konsekwensinya (konsekuensinya)," ucapnya.

Karena itu, ia menekankan agar pemerintah dapat melaksanakan aturan yang ada dengan lebih tegas dan adil tanpa membeda-bedakan.

"Pemerintah dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19, jajaran pemerintah harus lebih tegas dan adil kepada semua pihak, jangan hanya kasar kepada rakyat kecil," ungkapnya.

Sementara itu, relawan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta mengungkapkan kekesalan sekaligus kekecewannya di akun Instagram pribadinya @dr.tirta.

Baca Juga: Bisa Tebak Siapa Idol Kpop Terkaya Saat Ini? EXO Nomor 5, BLACKPINK ke-3, Lalu di Urutan Pertama?

Baca Juga: Panglima TNI: Siapa Saja yang Berani Mengganggu Kesatuan dan Persatuan Bangsa, Berhadapan dengan TNI

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 15 November 2020: Taurus Siap dengan Kejutan dari Sang Kekasih Malam Ini?

Pasalnya, dr. Tirta merasa ada diskriminasi dalam penerapan protokol kesehatan dan aturan PSBB di Jakarta.

Seperti yang diketahui, hingga saat ini PSBB Transisi di Jakarta masih diterapkan dan setiap kegiatan atau acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan masih dilarang.

Tapi tampaknya, hal tersebut tidak berlaku bagi Habib Rizieq, karena dia masih bisa menyelenggarakan pesta pernikahan yang dihadiri puluhan ribu orang.

"@bnpb_indonesia @dkijakarta Siap! Saya itu keliling 17 kota, disuruh menegur 12 club, 5 kafe, 7 acara, belasan konser, karena kerumunan! Masker pun saya cari sendiri dari donatur," tulis dr. Tirta di Instagram, Sabtu, 14 November 2020.

Baca Juga: Mulai dari Saudara hingga Sepupu Menjenguknya, Sudah 3 Minggu Ibunda Fadli Zon Terbaring Sakit

Baca Juga: Beberkan Gempa di Rancabali Kabupaten Bandung, Ternyata Fenomena Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Baca Juga: Berani dan Keras Sindir Habib Rizieq Shihab, Doni Monardo: Acaranya Tak Patuhi Protokol Kesehatan

"Jika pernikahan mencapai 10.000 pengunjung boleh tolong, konser musik, liga 1, sekolah danevent event UMKM di izinkan juga, oke ndan?" sambungnya.

"EO wedding dibatasin, saya kena maki-maki kawan-kawan yang gak bisa makan. Pelatihan relawan tiap minggu," ujarnya.

Melihat adanya ketimpangan dalam aturan PSBB, dr. Tirta meminta agar sebaiknya PSBB Transisi di Jakarta disudahi saja dan segera bagikan masker ke rakyat kecil.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah