Kampanye #DirumahAja Berhasil? Kondom Ternyata Laris Manis di Masa Pandemi Covid-19 Ini

- 13 November 2020, 18:49 WIB
Ilustrasi kondom bekas.
Ilustrasi kondom bekas. /Pexels

PR BOGOR - Kampanye di rumah aja untuk memperkecil penularan pandemi virus corona tampaknya berhasil bila di lihat dari sebagian indikator meski bukan menjadi parameter yang utama.

Pandemi Covid-19 dan kampanye di rumah aja mendorong peningkatan penjualan alat kontrasepsi jenis kondom di Indonesia.

Bahkan diungkapkan, permintaan untuk alat kontrasepsi jenis kondom selama masa pandemi ini naik cukup signifikan.

Baca Juga: Dukung Kebebasan, Pengusaha Prancis Siapkan Rp16,7 Miliar untuk Bayar Denda Wanita Muslim Bercadar

Baca Juga: Jadwal Lengkap UEFA Nations League Matchday 5: Big Match Belgia vs Inggris dan Portugal vs Prancis

Baca Juga: Rizieq Shihab Pulang Perlu Ada Rekonsiliasi, Politisi Gerindra Singgung Ketegangan Pilpres 2019

Hal itu diungkapkan Direktur Bina Kesetaraan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus (Jalsus) BKKBN Pusat, Evi Ratnawati, Jumat 13 November 2020 di Pekanbaru.

BKKBN kemudian mengukur salah satu tingginya penggunaan alat kontrasepsi jenis kondom ini pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang digelar beberapa waktu lalu.

"Jadi pada saat acara Harganas lalu, terlihat ada peningkatan untuk penggunaan kontrasepsi kondom. Peningkatannya cukup signifikanlah," jelas Evi Ratnawati, sebagimana dilansir dari Fixpekanbaru.com dalam artikel bertajuk 'Kondom Laris Manis di Masa Pandemi Corona', Jumat, 13 November 2020.

Ia mengatakan ada beberapa hal yang membuat permintaan kondom meningkat. Pertama, karena faktor Covid-19.

Baca Juga: Muhammadiyah Singgung Anggota FPI Jadi Warga yang Baik, Minta Rizieq Shihab Beri Contoh Soal Prokes

Baca Juga: Punya Hak hingga 20 Januari 2021, Berikut 6 Hal yang Bisa Dilakukan Trump Sebelum Hengkang

Baca Juga: Hutan Papua Diduga Dibakar Perusahaan Korea, Bintang Emon Singgung Sikap Pejabat dan Analogi Pak RT

"Banyak kaum ibu yang masa KB-nya sudah berakhir tapi takut datang ke Fasilitas Kesehatan baik itu Klinik ataupun Puskesmas untuk memperbaharui KB-nya," ujar dia

"Jadi daripada takut ya akhirnya kaum prianya menggunakan kondom saja. Selain itu juga karena memang situasi Faskes yag tutup atau tidak memberikan pelayanan di masa pandemi ini. Kalaupun ada, tenaga kesehatan mungkin enggan melayani karena faktor Covid-19," jelasnya.

Untuk itu, Kepala BKKBN Pusat telah mengeluarkan surat edaran nomor 8 yang memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang ada di lapangan untuk bisa memberikan pil dan kondom untuk sementara kepada akseptor.

"Hal ini untuk mengatasi agar jangan sampai mereka itu putus pakai atau mengalami kehamilan tak diinginkan. Namun tentunya itu dibawah supervisi atau pengawasan dari bidan atau tenaga kesehatan setempat," kata Evi lagi.

Baca Juga: Babak Baru, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Gisel

Baca Juga: Bansos Tunai Kemensos Diperpanjang Hingga 2021, Silahkan Cek Nama Penerima di dtks.kemensos.go.id

Baca Juga: Resmi! Ini 24 Negara yang Lolos ke Ajang EURO 2020 Tahun Depan, Hungaria Tergabung di Grup Neraka

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan hal sama seperti nasional, saat ini di Provinsi Riau pun untuk permintaan alat kontrasepsi kondom mengalami peningkatan.

"Memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Alasannya sama dengan yang disampaikan oleh Ibu Direktur tadi bahwa memang masyarakat sepertinya takut untuk ke Faskes, jadi melalui PLKB masyarakat lebih banyak memilih menggunakan alat kontrasepsi kondom. Tapi selalu dibawah pengawasan," sebutnya.

Untuk data hingga bulan September saja, pencapaian untuk penggunaan alat kontrasepsi Kondom di Riau mencapai 7 persen. "Angka ini terbilang cukup besar. Bahkan untuk kontrasepsi IUD atau KB spiral saja hingga September hanya 3 persen," tutupnya.***(Harun/Fix Pekanbaru/PRMN)

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Fix Pekanbaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah