Pernyataan 'Milenial Jangan Manja' Sempat Heboh, Megawati: Saya Nanya, Apa Baktinya bagi Negeri Ini?

- 1 November 2020, 16:41 WIB
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.*
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.* /Instagram.com/ @megawatisoekarnoputri_/

PR BOGOR - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menjelaskan pernyataannya soal kaum milenial yang ramai diperbincangkan belakangan ini.

Megawati mengaku heran, pernyataan tersebut banyak dikembangkan, bahkan menjadi bahasan di talkshow.

"Karena apa? Terus kalau sudah disebut generasi millennial, saya nanya, apa baktinya bagi negeri ini? Lalu jadi malah ada talkshow dan sebagainya. Saya senang saja. Tentu sifatnya pro dan kontra," kata Megawati, dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara, Sabtu 31 Oktober 2020.

Baca Juga: Unggah Foto Mesra Bareng Ririn Ekawati, Ibnu Jamil Akhirnya Jawab Teka-Teki Netizen

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Bidang DPP PDIP dengan tema Gerakan Menanam dan Politik Anggaran: Kebijakan Terobosan Investasi.

Mantan Presiden ke-5 RI itu mengaku dapat menerima beragam kritik bahkan bully-an publik terhadap pertanyataannya itu.

"Kalau saya ngomong begini, ngapain saya kok di-bully. Orang benar, kok," ucap Megawati.

Baca Juga: Rilis Album Baru, Adlani Rambe Ajak Masyarakat Nostalgia dengan Lagu Pop Hits Era 1980-1990an

Megawati mengatakan, masih banyak rakyat yang bersimpati kepada PDIP. Hal itu dibuktikan dari hasil survei di mana PDIP tetap tertinggi.

Sebagai pemimpin tertinggi partai, Megawati mengaku bahwa dirinya kerap merasa belum puas sepenuhnya dengan para kader partai yang mayoritas adalah kalangan milenial. Bagi Megawati, kalangan milenial adalah yang lahir mulai tahun 1980-an.

"Bilang milenial tak boleh dimanja. Gara-gara omongan saya, sampai banyak talkshow. Wah keren saya. Padahal ya, rakyat Indonesia memang harus digembleng untuk punya fighting spirit, tahu membawa Indonesia maju ke depan, membawa rakyat sejahtera," tuturnya.

Baca Juga: Demi Memajukan Kota Bogor, Bima Arya Dukung Penuh Pembentukan Forum Ekonomi Kreatif

Misalnya, Megawati kerap melihat masih ada kader yang tak serius saat lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan menaikkan bendera merah putih. Padahal itu adalah protokol kenegaraan.

"Kalau di Amerika. Saya tak mau bilang di RRC, nanti saya dibilang komunis pula. Di Amerika, rakyatnya itu kalau dengar lagu kebangsaannya, itu langsung berdiri," ungkapnya.

Megawati mengatakan bahwa dia membutuhkan kader yang punya semangat juang yang tinggi.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Juga Pilih Naikkan UMP 2021 Jadi Rp1.798.979, DIY Pun Susul Jawa Tengah

Megawati mengatakan dirinya butuh kader yang memiliki fighting spirit. Ia berpendapat tidak membutuhkan kader yang hanya pintar dalam bergaya, tetapi tidak berbuat apapun. Untuk itu, ia pun mengatakan untuk tidak memanjakan milenial.***

 

Editor: Yuni

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah