Terkait Model Bisnis Korporasi Petani dan Nelayan, Jokowi: Saya Lihat Belum Berjalan Optimal

- 6 Oktober 2020, 20:46 WIB
Tangkap layar Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Tangkap layar Presiden Joko Widodo (Jokowi) / YouTube/Sekretariat Presiden/

PR BOGOR - Presiden Jokowi Widodo memimpin rapat terbatas perihal Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi bersama menteri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 6 Oktober 2020.

Dikatakan Jokowi, selama pandemi sektor pertanian telah menyumbang paling tertinggi terhadap pertumbuhan nasional.

“Kuartal II sektor pertanian tumbuh positif sebesar 16,24 persen,” ujar Jokowi dalam keterangan Pers yang disiarkan langsung oleh Youtobe Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Sinopsis Film The Transporter: Refueled, Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV

“Dan pertumbuhan positif disektor pertanian ini perlu kita jaga momentumnya sehingga bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan petani maupun nelayan," tambahnya.

Dalam rapat terbatas ini, Jokowi mengingatkan bahwa petani dan nelayan sangat perlu didorong untuk berkelompok dalam jumlah besar.

Tak hanya itu, lanjutnya, berada juga dalam sebuah korporasi dengan tujuan untuk memiliki economic scale, sehingga diperoleh ekonomi yang efisien yang dapat mepermudah petani dan nelayan dalam mengakses pembiyaan, informasi, dan teknologi.

Baca Juga: 4 Fakta Aksi Monolog Wawancara Kursi Kosong Najwa Shihab, Dirasuki Politik hingga Cyber Bullying

Di sisi lain, hal tersebut juga dapat meningkatkan efesiensi dan memperkuat pemasarannya.

Halaman:

Editor: Yuni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x