Meski Nobar Dilarang Polisi, Fadli Zon Anjurkan Masyarakat Menonton Film G30S PKI, Ceritanya Bagus

- 28 September 2020, 20:10 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Instagram/@fadlizon
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Instagram/@fadlizon /

PR BOGOR - Pemutaran film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) selalu menjadi polemik dan ramai diperdeabtkan publik, utamanya ketika memamsuki September.

Publik tampaknya terkekang dalam dua pendapat yang berbeda, ada yang setuju, ada pulan yang menolak film yang diproduksi di era orde baru itu.

Mereka yang setuju, film G30S PKI itu dianggap menjadi alaram kekejaman PKI terhadap enam jenderal yang diculik.

Baca Juga: Deklarasi KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi, Keberuntungan Bagi Gatot Nurmantyo, Namanya Bakal Naik

Sementara bagi mereka yang menolak, mereka meyakini film yang berhasil meraih piala Festival Film Indonesia (FFI) kategori Skenario Terbaik itu dianggap propaganda untuk membelokkan sejarah oleh Presiden Soeharto pada masanya.

September 2020 ini, perdebatan juga terjadi di kalangan masyarakat. Bahkan sejumlah televisi swasta bakal menayangkan film G30S PKI.

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menilai, ada beberapa alasan mengapa film G30S PKI diganderungi masyarakat.

Baca Juga: Nobar Film G30S PKI Tegas Dilarang Polri, Izin Tak Bakal Dikeluarkan, Keselamatan Rakyat Diutamakan

Film G30S PKI bagus dalam banyak aspek, baik dari sisi sinematografi maupun cerita yang berdasarkan fakta sejarah.

"Sebagai sejarawan, saya menganjurkan masyarakat menonton film ini," kata Fadli Zon dalam akun Twitter pribadinya, @fadlizon, sebagaiman dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Senin 28 September 2020.

Fadli Zon sepakat dengan seruan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang meminta masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang pada 30 September 2020 sebagai peringatan atas kejamnya PKI.

Baca Juga: Polri Beberkan Mengapa Silaturahmi KAMI di Surabaya Dibubarkan, Kesehatan Masyarakat Hukum Tertinggi

Menurutnya, ideologi yang dianut PKI sangat ganas dan kejam. Revolusi, seperti pengambilan paksa, kudeta, dan sejenisnya, kata Fadli, adalah bagian dari rukun komunisme.

Hal ini juga terjadi di Republik Indonesia di masa era Orde Lama. "Film G30S PKI masih sangat halus menggambarkan kekejaman komunis itu," imbuhnya, Sabtu 26 September 2020.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x