Deklarasi KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi, Keberuntungan Bagi Gatot Nurmantyo, Namanya Bakal Naik

- 28 September 2020, 19:43 WIB
Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo, Instagram/@nurmantyo_gatot
Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo, Instagram/@nurmantyo_gatot /

PR BOGOR - Mantan Panglima TNI sekaligus Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo diyakini elektabilitasnya akan naik menyusul adanya penolakan deklarasi di Surabaya, Senin 28 September 2020.

Pandangan ini disampaikan salah satu Deklarator KAMI Gde Suriana Yusuf sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI.

Kendati begitu, Gde Suriana Yusuf menilai, semestinya polisi bersikap netral baik mengamankan aksi deklarasi KAMI yang berlangsung di dalam gedung atau pun aksi penolakan yang ada di luar gedung.

Baca Juga: Nobar Film G30S PKI Tegas Dilarang Polri, Izin Tak Bakal Dikeluarkan, Keselamatan Rakyat Diutamakan

"Tapi, rasa takut, panik dan pesan-pesan intimidasi kepada KAMI ini justru melambungkan nama Gatot Nurmantyo dan KAMI," kata Gde Suriana Yusuf.

Gde Suriana Yusuf menduga, kekuatan besar menyelubungi aksi massa yang menolak aksi deklarasi KAMI di Surabaya. Paramter itu, dilihatnya dari jumlah massa yang sedikit namun berhasil mengusir Gatot Nurmantyo.

Apalagi, tidak ada dalam sejarah, mantan Panglima TNI dianggap sebagai musuh penguasa. Dengan begitu, ia menilai, KAMI dianggap berbahaya bagi kelangsungan rezim yang berjalan saat ini.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Tuding Pendemo Acara KAMI di Surabaya Bayaran: Maklum Ekonomi Tengah Susah Begini

Pembubaran deklarasi KAMI dengan alasan tidak mengantongi izin dan pelanggaran protokol kesehatan hanya mencari-cari kesalahan

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x