Gatot Nurmantyo Tuding Pendemo Acara KAMI di Surabaya Bayaran: Maklum Ekonomi Tengah Susah Begini

- 28 September 2020, 19:04 WIB
Mantan panglima TNI jenderal purnawirawan TNI Gatot Nurmantyo Senin (28/9/2020)
Mantan panglima TNI jenderal purnawirawan TNI Gatot Nurmantyo Senin (28/9/2020) /Anto/

PR BOGOR - Mantan Panglima TNI sekaligus Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo menuding aksi massa yang menolak acaranya di Surabaya merupakan bayaran.

Diketahui, polisi juga membubarkan acara silaturahmi KAMI di Surabaya. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, membenarkan pembubaran kegiatan KAMI yang berlansung di beberapa tempat, yakni Gedung Juang 45, Gedung Museum Nahdlatul Ulama (NU) dan Gedung Jabal Noer.

Gatot Nurmantyo mengimbau kepada anggota KAMI agar bersyukur akibat acara tersebut ada banyak massa yang berdemo. Para pendemo itu juga disebut Gatot Nurmantyo merupakan massa bayaran.

Baca Juga: Polri Beberkan Mengapa Silaturahmi KAMI di Surabaya Dibubarkan, Kesehatan Masyarakat Hukum Tertinggi

Terlebih, saat ini kondisi ekonomi tengah sulit sehingga apabila ada tawaran yang bisa menghasilkan uang, mudah saja diterima mereka.

"Dalam ekonomi susah seperti ini, ada rekan-rekan yang kesulitan dan ada tawaran ya diterima," kata Gatot di Masjid As-salam Puri Mas Surabaya.

Sebelumnya, Polri mengeluarkan alasan mengapa acara KAMI di Surabaya harus dibubarkan.

Baca Juga: Musim Hujan saat Pandemi Covid-19 Banjir dan Banjir Bandang Mengancam, Virus Corona Mudah Tersebar?

"Jatim sedang menggelorakan kegiatan sosialisasi edukasi preventif sampai dengan operasi yustisi dengan penindakan dan penegakan hukum terkait kerumunan," kata Trunoyudo sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Senin 28 September 2020.

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x