Dia juga sering menonton film itu lantaran saat peristiwa itu terjadi, dia berusia delapan tahun.
"Saya selalu nonton karena ia adalah karya film yang bagus artistik dan dramatisasinya. Kalau sejarah PKI sih saya sudah tahu, sebab tahun 1965 saya sudah 8 tahun," tuturnya.
Dketahui, 30 September 1965 terjadi pembunuhan terhadap enam jenderal dan satu perwira.
Ada yg nanya, apa penting filem G.30.S/PKI disiarkan? Sy jawab, sy selalu nonton film tsb tp bkn ingin tahu atau meyakinkan ttg sejarah PKI. Sy selalu nonton krn ia adl karya film yg bagus artistik dan dramatisasinya. Kalau sejarah PKI sih sy sdh tahu sbb thn 1965 sy sdh 8 thn.— Mahfud MD (@mohmahfudmd) September 24, 2020
Baca Juga: Adanya TMMD Reguler Brebes Menjadi Berkah Bagi Pedagang Keliling
Baca Juga: Gaduh di Twitter Soal Dorongan Presiden Jokowi Jadi Sekjen PBB, Warganet Gusar Ada Juga yang Setuju
Keenam jenderal dan satu perwira itu di antaranya Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Mayjen (Anumerta) Donald Ifak Panjaitan, Letjen (Anumerta) MT Haryono, Letjen (Anumerta) Siswono Parman, Letjen (Anumerta) Suprapto, Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo, serta Kapten CZI (Anumerta) Pierre Tendean.***